NEW DELHI (Arrahmah.com) – Satu orang tewas dan sekitar 14 terluka ketika kekerasan meletus menyusul perkelahian antara mahasiswa Muslim dan Hindu di negara bagian asal Perdana Menteri India Narendra Modi di Gujarat, ujar seorang pejabat administrasi senior, pada Ahad (26/3/2017).
Sekitar 5.000 orang menyerang warga Muslim dan membakar puluhan rumah dan kendaraan di Desa Vadavali distrik Patan pada Sabtu (25/3) setelah mahasiswa Hindu mengeluhkan perilaku mahasiswa Muslim, klaim K. K. Nirala, pejabat tinggi pemerintah kabupaten setempat.
Anggota masyarakat Muslim membalas dengan melemparkan batu sementara polisi menggunakan gas air mata dan melepaskan tujuh tembakan untuk membubarkan kerumunan dan mengendalikan kekerasan, kata Nirala.
Gujarat memiliki sejarah masalah komunal yang serius. Perusuh menewaskan sekitar 1.000 orang, sebagian besar dari mereka Muslim, tahun 2002, menurut perkiraan.
Modi adalah menteri pada saat itu dan dia dituduh menutup mata pada kekerasan agama terburuk yang terjadi di India.
Modi membantah terlibat dalam kerusuhan dan pada tahun 2013 sebuah panel yang ditunjuk oleh Mahkamah Agung India mengatakan tidak ada cukup bukti untuk menjeratnya.
Nirala mengatakan situasi telah dikendalikan dan tiga tim dari Kepolisian Cadangan telah diminta untuk tinggal di desa untuk menjaga perdamaian. (althaf/arrahmah.com)