TRIPOLI (Arrahmah.com) – Pertempuran sengit antara milisi Syiah Hizbullah Lebanon dan penduduk muslim sunni terus meluas di kawasan Jabal Muhsin dan Bab Tabanah, kota Tripoli, Lebanon. Korban tewas sampai hari Kamis (23/5/2013) telah mencapai 21 orang, laporan Koran Ash-Sharq al-Awsath.
Pertempuran sengit kembali terjadi pada Kamis malam dan menewaskan dua orang warga bernama Ali al-Ali dan Sulaiman al-Ali. Tembakan sniper semakin gencar terdengar di Jalan Internasional Tripoli yang menghubungkan kota Tripoli dengan kota Akkar dan perbatasan Suriah.
Kota Tripoli telah atau hampir lepas dari kontrol Tentara Nasional Lebanon. Pertempuran sengit pada Kamis malam antara penduduk muslim sunni dan penduduk Syiah dikomentari oleh Mentri Pemuda dan Olahraga Lebanon, Faishal Karami, sebagai “malam terburuk kota Tripoli sejak masa perang saudara.”
Penduduk Jabal Muhsin yang mayoritas Syiah dan berafiliasi kepada milisi Syiah Hizbullah Lebanon mengerahkan peralatan tempur berat seperti senjata mesin berat, meriam berat dan mortar untuk membombardir wilayah muslim sunni Jabal Tabanah dan sekitarnya. Sementara penduduk Jabal Tabanah melawannya dengan senapan serbu ringan.
Seorang warga Jabal Tabanah, barat laut Tripoli yang berpenduduk mayoritas muslim sunni mengatakan kepada harian Ash-Sharq al-Awsath, “Pertempuran semalam memerlukan biaya militer lebih dari setengah juta dolar.” Warga tersebut menuturkan bahwa dalam semalam sekitar 160 mortar menghantam Jabal Tabanah dan wilayah sekitarnya.
Pertempuran sengit antara penduduk muslim sunni Jabal Tabanah dan penduduk Syiah Jabal Muhsin telah berlangsung sejak hari Ahad (19/5/2013). Sampai pertempuran hari kelima pada Kamis malam tercatat sedikitnya 21 warga tewas dan 200 lainnya cedera. Rumah-rumah penduduk dan took-toko serta sarana-sarana umum mengalami kerusakan parah. Peperangan ini adalah buntut dari perang Suriah. (muhibalmajdi/arrahmah.com)