AMMAN (Arrahmah.id) – Bentrokan meletus pada Senin (19/6/2023) di dekat perbatasan Suriah dengan Yordania setelah tiga orang ditembak mati di daerah itu pada hari sebelumnya.
Anggota Brigade Kedelapan militer rezim Suriah bentrok dengan kelompok ‘Fayez al-Radi’, yang terdiri dari mantan pemberontak yang telah mencapai kesepakatan dengan rezim di desa Nassib di provinsi Daraa.
Pertempuran terjadi sebagai tanggapan atas penembakan mati tiga orang yang sedang bepergian dengan mobil di desa Al-Naima di provinsi Daraa.
Tidak jelas mengapa mereka dibunuh, tetapi aktivis Abu Yazan Al-Harbi mengatakan kepada Al-Araby Al-Jadeed, bahwa salah satu korban, Qusai Mohammad al-Hamid al-Zoubi, adalah anggota dari Brigade Kedelapan.
Korban lainnya adalah istri dan saudara laki-lakinya.
Brigade Kedelapan kemudian menukik ke Nassib untuk mencari anggota kelompok ‘Fayez Al-Radi’ yang dituduh melakukan perdagangan narkoba.
Perdagangan narkoba merajalela di Suriah selatan, dan dampaknya telah membuat marah negara-negara lain di kawasan itu, khususnya negara tetangga Yordania.
Tidak ada laporan tentang korban dalam bentrokan yang terjadi setelah pembunuhan itu.
Sementara kelompok ‘Fayez Al-Radi’ termasuk mantan anggota oposisi Suriah, kini dituduh menjadi geng penyelundup narkoba. Pemimpin kelompok tersebut dibunuh sekitar sebulan yang lalu, diduga oleh Brigade Kedelapan.
Negara-negara Arab telah menekan rezim Asad di Damaskus untuk mengekang perdagangan, karena obat-obatan tersebut menemukan jalan mereka melalui negara-negara tetangga seperti Yordania dan Libanon.
Suriah telah menjadi produsen dan pengekspor pil amfetamin terbesar di dunia yang murah namun sangat berbahaya yang disebut captagon, yang telah mendapatkan pasar besar di Teluk, khususnya Arab Saudi.
Rezim Suriah mengklaim melakukan yang terbaik untuk mengakhiri penyelundupan dan terus membongkar jaringan penyelundup di selatan seraya menyangkal keterlibatan dalam perdagangan oleh milisi yang didukung Iran yang terkait dengan tentara dan pasukan keamanannya.
Pekan lalu, tentara Yordania mengatakan telah menjatuhkan dua drone yang membawa narkoba dari Suriah ke wilayah perbatasan utaranya, dan mengatakan Yordania tidak akan membiarkan daerah perbatasan menjadi garis depan dalam perang narkoba yang terkait dengan Iran.
Pada Mei, serangan udara yang diduga dilakukan oleh Yordania menewaskan Marei Al-Ramthan, gembong narkoba yang dikenal sebagai Pablo Escobar dari Suriah dan menghancurkan sebuah pabrik obat. (zarahamala/arrahmah.id)