LEICESTER (Arrahmah.id) — Kerusuhan berskala besar antara massa muslim vs Hindu terjadi di Leicester pada Sabtu (17/9/2022). Polisi dan sejumlah tokoh masyarakat mencoba menenangkan ketegangan.
Dilansir BBC (18/9), pemicu kerusuhan bermula setelah pertandingan kriket India dan Pakistan pada 28 Agustus lalu.
“Ada masalah di masyarakat sejak pertandingan kriket India dan Pakistan. Meskipun pertandingan itu sering memicu pertemuan, namun tidak pernah berubah seburuk ini di masa lalu,” ungkap Suleman Nagdi dari Federasi Organisasi Muslim yang berbasis di Leicester kepada BBC.
Sanjiv Patel, yang mewakili kuil Hindu dan Jain di seluruh Leicester, mengatakan dia sangat sedih dan terkejut dengan kerusuhan Sabtu malam.
Dia berkata: “Kami telah hidup dalam harmoni di kota selama beberapa dekade tetapi selama beberapa minggu terakhir jelas ada hal-hal yang perlu didiskusikan untuk mengetahui apa yang membuat orang tidak senang. Menggunakan kekerasan bukanlah cara untuk mengatasi ini.
Dia mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap disinformasi di media sosial.
Polisi mengatakan satu orang ditahan karena dicurigai berkomplot untuk melakukan kekacauan dengan kekerasan dan satu lagi karena dicurigai memiliki senjata tajam.
Walikota Leicester, Sir Peter Soulsby mengatakan: “Segalanya menjadi sangat buruk tadi malam. Saya sangat khawatir atas nama orang-orang yang terjebak. Ini bukan tugas yang mudah untuk polisi.”
Sir Peter mengatakan bahwa penting bagi para pemimpin masyarakat untuk terus mencoba meredakan situasi, tetapi dia mengakui bahwa itu adalah tantangan untuk menjangkau kaum muda.
Para pemimpin masyarakat Leicester Timur berada di lapangan bersama petugas, dan menyerukan agar masyarakat tenang dan mendorong orang untuk pulang.
Pada Minggu dini hari, polisi mengatakan situasi sudah tenang dan “terkendali”, dan sejumlah besar pencarian telah dilakukan.
“Beberapa insiden kekerasan dan kerusakan telah dilaporkan ke polisi dan sedang diselidiki,” kata seorang juru bicara. (hanoum/arrahmah.id)