SRINAGAR (Arrahmah.com) – Seorang pemuda tewas pada Jum’at (15/4/2016) di wilayah Kashmir yang diduduki oleh India saat tentara melepaskan tembakan ke arah demonstran, membuat korban tewas dalam bentrokan di Kashmir menjadi lima orang selama empat hari berturut-turut.
“Pemuda berusia 19 tahun dibawa ke rumah sakit dengan luka peluru tetapi ia tidak bisa diselamatkan,” ujar seorang dokter di sebuah rumah sakit yang menolak disebutkan namanya seperti dilansir WB.
Seorang petugas polisi yang berbicara tanpa menyebut nama mengonfirmasi kematian tersebut, menambahkan bahwa tiga demonstran lainnya dengan luka peluru telah dikirim ke rumah sakit utama di Srinagar.
Bentrokan terbaru terjadi di desa Natnusa, sekitar 70 kilometer dari barat Srinagar.
Sebelumnya pada Selasa (12/4), warga yang marah di kota Handwara menyerbu sebuah bunker militer setelah seorang tentara dituduh menganiaya seorang gadis lokal dan melecehkannya secara seksual. Tentara menembak ke arah massa dan meninggalkan tiga orang tewas. Kemudian pada Rabu (13/4), seorang demonstran tewas setelah terjadi bentrokan antara warga dengan polisi pendudukan India.
Dalam beberapa hari terakhir ketegangan meningkat di wilayah Kashmir yang diduduki India di mana banyak dari warga membenci kehadiran tentara India yang secara teratur melakukan pelanggaran hak asasi.
Pada Jum’at (15/4), otoritas pendudukan memberlakukan jam malam di beberapa kota termasuk Srinagar untuk hari ketiga. Layanan internet juga diputus.
Militer India mengklaim bahwa mereka menjanjikan hukuman jika ternyata tentara ditemukan bersalah. Namun hukum militer darurat memberikan tentara yang dikerahkan di Kashmir dalam kekebalan dari penuntutan di pengadilan sipil kecuali secara khusus diizinkan oleh New Delhi. India telah menduduki Kashmir sejak 1947. (haninmazaya/arrahmah.com)