AMSTERDAM (Arrahmah.id) — Polisi Belanda mengatakan mereka menangkap lebih dari 300 pengunjuk rasa pro-Palestina yang mengabaikan larangan demonstrasi di Amsterdam pada Ahad (10/11/2024), dan menahan 50 lainnya. Ini menyusul bentrokan yang melibatkan penggemar sepak bola Israel dengan warga keturunan Arab pada pekan lalu.
Dilansir Al Jazeera (10/11), ratusan pengunjuk rasa berkumpul di Dam Square di ibu kota, meneriakkan “Bebaskan Palestina” dan “Amsterdam mengatakan tidak untuk genosida”, mengacu pada perang Gaza.
Israel membantah tuduhan genosida dalam serangannya selama lebih dari setahun terhadap Gaza.
Setelah pengadilan setempat meratifikasi larangan dewan kota, polisi mengambil tindakan, memerintahkan pengunjuk rasa untuk pergi dan menangkap lebih dari 100 orang dari mereka.
Polisi mengatakan mereka memindahkan 340 orang dari lokasi protes dengan memasukkan mereka ke dalam bus dan menurunkan mereka di pinggiran kota. 50 pengunjuk rasa lainnya ditahan oleh polisi.
Larangan tersebut, yang diperpanjang oleh pihak berwenang selama empat hari hingga Kamis, telah berlaku sejak Jumat. Ini setelah serangan terhadap pendukung sepak bola Israel menyusul pertandingan sepak bola antara tim tamu Maccabi Tel Aviv dan Ajax Amsterdam.
Setidaknya lima orang terluka dalam serangan yang dikecam oleh otoritas Belanda dan para pemimpin asing termasuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebagai tindakan antisemit.
Namun, laporan media lokal menyebut insiden ini dipicu oleh ulah para pendukung Maccabi Tel Aviv yang merobek bendera Palestina hingga menyerang sejumlah sopir taksi keturunan Maroko di Amsterdam sebelum pertandingan berlangsung. Saat menuju stadion. Para hooligans ini bahkan berteriak,”Tak ada lagi sekolah di Gaza, karena anak Palestina sudah tewas semua.”
Hal ini memicu kemarahan warga lokal, terutama warga keturunan Arab dan Maroko.
Sebuah laporan polisi mengatakan kelompok pendukung Maccabi membakar bendera Palestina di alun-alun Dam, menurunkan bendera lainnya dari sebuah bangunan di dekatnya dan merusak sebuah taksi.
Setelah sebuah seruan muncul di media sosial, para pengemudi taksi Muslim yang marah berkumpul di luar kasino tempat berkumpulnya 400 pendukung Maccabi, dan polisi pun turun tangan di tengah-tengah pertikaian.
Media Belanda telah melaporkan video yang menunjukkan pemukulan terhadap seorang sopir taksi Muslim dan sekelompok pemuda yang meneriakkan cercaan anti-Semit kepada seseorang di sebuah kanal yang disebut-sebut sebagai pendukung Maccabi yang didorong masuk.
Reuters tidak dapat mengonfirmasi kejadian-kejadian tersebut seperti yang digambarkan.
Pada hari pertandingan, para pendukung Maccabi terekam kamera sedang meneriakkan slogan-slogan anti-Arab di depan Monumen Nasional di alun-alun Dam di pusat kota Amsterdam, termasuk “Persetan dengan Palestina”, dalam video yang diverifikasi oleh Reuters. Polisi menjaga perimeter namun perkelahian di sekitar pinggiran sta
Israel mendesak warganya untuk menghindari menghadiri acara budaya dan olahraga di luar negeri yang melibatkan warga Israel selama seminggu mendatang. Sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh kantor Netanyahu mengklaim Israel memiliki informasi intelijen bahwa kelompok pro-Palestina di luar negeri menargetkan warga Israel di kota-kota di Belanda, Inggris, Perancis, Belgia dan lain-lain. (hanoum/arrahmah.id)