DAMASKUS (Arrahmah.com) – Lembaga Pengawas HAM Suriah melaporkan bahwa sedikitnya 27 orang tentara dan polisi rezim Suriah tewas dalam bentrokan antara tentara kebebasan pro-revolusi dengan gabungan tentara dan polisi rezim Suriah, hari Kamis pagi (15/12/2011) di propinsi Dir’a. Sementara di propinsi Himah, tentara kebebasan pro-revolusi menghadang kendaraan militer rezim Suriah dan menewaskan 8 tentara rezim.
Propinsi Dir’a di Suriah bagian selatan merupakan wilayah awal mula bergejolaknya revolusi rakyat muslim Suriah pada pertengahan Maret 2011. Bentrokan bersenjata pada Kamis pagi terjadi di beberapa tempat terpisah. Di distrik Raudhah, pertempuran terjadi di pos militer dan beberapa blockade jalanan. Pertempuran juga pecah di wilayah blokade gabungan militer Suriah pada persimpangan jalan protocol menuju distrik Musaifirah, Jizah, dan Bushra Syam.
Lembaga Pengawas HAM Suriah juga melaporkan bahwa sepanjang hari Rabu (14/12/2011), warga sipil muslim yang gugur akibat kebiadaban tentara rezim Suriah meningkat menjadi 24 orang. Sebanyak 13 orang gugur di propinsi Himah, di antaranya terdapat seorang mahasiswi. Sebanyak 5 orang gugur di propinsi Himsha, 3 orang di propinsi Idlib, 1 orang di propinsi Dir’a, 1 orang di propinsi Dier Zur, dan 1 orang wanita berkewarga negaraan Irak gugur oleh tembakan sniper tentara rezim Suriah di distrik Zabdan, pinggiran Damaskus. Sebanyak 4 orang gugur akibat penyiksaan keji, sedang 3 orang lainnya gugur akibat luka tembakan pada hari sebelumnya.
Deputi direktur Human Rights Watch untuk wilayah Timur Tengah dan Afrika Utara, Joe Stork, menjelaskan bahwa sebuah laporan yang ditujukan ke lembaganya telah menyebutkan daftar 74 perwira militer rezim Suriah yang bertanggung jawab atas operasi penangkapan, penculikan, penyiksaan, pembunuhan, dan tindakan represif terhadap para warga sipil Suriah selama berlangsungnya demonstrasi damai di seluruh wilayah Suriah.
Stork menambahkan bahwa kebiadaban tentara dan kepolisian rezim Suriah tersebut mendapat perintah dan restu langsung dari presiden Bashar Asad. Asad akan ditambahkan dalam daftar pelaku kejahatan luar biasa terhadap rakyat sipil Suriah. Memasuki bulan kesepuluh berjalannya revolusi rakyat muslim Suriah, aparat keamanan rezim Suriah telah membunuh lebih dari 5000 warga sipil muslim.
(muhib al-majdi/arrahmah.com)