BASILAN (Arrahmah.com) – Sebanyak 12 tentara salibis Filipina tewas dan 19 mujahidin gugur sebagai syuhada’, dalam bentrokan bersenjata pada Selasa sore, 20 Dzulqa’dah 1432 H / 18 Oktober 2001 M di pulau Basilan. Demikian pernyataan resmi yang dirilis oleh markas besar tentara salibis Filipina.
Menurut juru bicara tentara nasional salibis Filipina, mereka mengerahkan pasukannya untuk mencari seorang warga Negara Amerika yang ‘diculik’ oleh kelompok bersenjata di wilayah Barakah, pulau Basilan, 900 km arah selatan dari ibukota Manila. Tentara salibis Filipina menuding mujahidin kelompok Abu Sayaf berada di balik peristiwa penculikan tersebut.
Dalam bentrokan bersenjata dengan kelompok mujahidin MILF tersebut, jubir militer Filipina menyebutkan sebanyak 12 tentara tewas, 11 tentara terluka, dan 10 tentara ‘hilang’. Di pihak mujahidin, masih menurut jubir militer Filipina, sebanyak 19 orang tewas.
Juru bicara kelompok mujahidin MILF menyebutkan, tentara salibis Filiphina-lah yang memulai terjadinya kontak senjata. Tentara Filipina menyerbu wilayah Barakah yang berada dalam kekuasaan MILF, mengepung desa-desa sekitarnya, dan menghentikan serangan dengan menarik mundur sementara tentara. Jubir MILF menegasikan hubungan kelompoknya dengan kelompok jihad Abu Sayaf. MILF juga menolak bertanggung jawab atas ‘hilangnya’ 10 tentara salibis Filiphina dalam bentrokan tersebut.
Kelompok jihad MILF adalah mujahidin Islam yang dibentuk oleh syaikh Salamah Hasyim rahimahullah.Berjuang di kepulauan Mindanao dan sekitarnya, kelompok ini bertujuan memerdekakan wilayah muslim Mindanao dan sekitarnya dalam sebuah daulah Islam yang menegakkan syariat Allah, terpisah dari penjajah salibis Filiphina sebagai pelanjut misi salibis penjajah Spanyol dan Amerika Serikat. (Muhib al-Majdi / Arrahmah.com)