KHARTOUM (Arrahmah.id) — Korban tewas akibat bentrokan suku di negara bagian Nil Biru di Sudan telah meningkat menjadi sedikitnya 65 orang, kata menteri kesehatan provinsi itu.
Pertempuran antara kelompok etnis Hausa dan Birta di provinsi selatan juga telah melukai sekitar 150 lainnya, kata Gamal Nasser al-Sayed, lansir Al Jazeera (17/7/2022).
Pihak berwenang Sudan akhirnya memberlakukan jam malam di dua kota sebelah tenggara negara-negara bagian Nil Biru yang terletak dekat perbatasan dengan Ethiopia.
Dilansir Reuters (13/7), bentrokan dipicu kematian seorang petani menyebar ke beberapa kota.
Dalam pernyataan yang dirilis Sabtu (16/7), lansir Reuters, itu disebutkan sebanyak 16 toko rusak dan Kota Damazin dan Roseires memberlakukan jam malam selama satu hari.
Terjadi kekerasan sporadis di beberapa wilayah di Sudan termasuk di kawasan pantai timur dan barat Darfur. Meski sudah ada perjanjian damai yang ditandatangani dengan kelompok-kelompok pemberontak pada 2020 lalu.
People’s Liberation Movement-North yang merupakan faksi paling kuat di Sudan tidak menandatangani perjanjian itu. Kelompok tersebut aktif di Kordofan Selatan dan negara-negara bagian Nil Biru.
Militer Sudan merebut kekuasaan dari pemerintah transisi yang dipimpin sipil pada 2021 lalu. Tindakan militer itu memicu unjuk rasa massal anti-militer yang berlangsung selama delapan bulan lebih. (hanoum/arrahmah.id)