SANA’A (Arrahmah.com) – Ribuan suku di Yaman terjebak dalam pertempuran sengit dengan pasukan yang setia kepada Presiden Ali Abdullah Saleh di ibukota, lansir Press TV pada Kamis (2/6/2011).
Insiden tersebut terjadi pada hari Kamis (2/6) di sebuah pos militer yang terletak 15 kilometer dari ibukota saat sekelompok suku melakukan demonstrasi untuk mendukung Sheikh Sadeq al-Ahmar, pemimpin suku terkuat Hashid Yaman.
Para anggota ingin memasuki Sana’a untuk mendukung pemimpin mereka, kata seorang kepala suku.
Sementara itu, ledakan besar mengguncang Sana’a Kamis pagi (2/6) saat bentrokan berlangsung di dekat kediaman Sheikh al-Ahmar di distrik al-Hasaba.
Saksi mata mengatakan sedikitnya 15 orang, termasuk seorang gadis tujuh tahun yang terkena peluru nyasar, tewas dalam pertempuran semalam antara kedua belah pihak.
Gencatan senjata antara pasukan suruhan Saleh dan suku oposisi seharusnya mulai berlaku pada tanggal 29 Mei. Namun, kesepakatan itu mengalami kegagalan ketika sekitar tujuh anggota suku tewas dalam bentrokan dengan pasukan rezim pada hari Selasa lalu.
Selain mereka yang tewas pada hari Selasa, puluhan anggota suku dan pasukan rezim juga telah kehilangan nyawa mereka dalam bentrokan yang berlangsung sejak Saleh menolak menandatangani kesepakatan transisi kekuasaan yang ditengahi oleh Dewan Kerjasama Teluk (GCC) pada 23 Mei lalu.
Pemerintah Yaman menuduh loyalis Sheikh al-Ahmar melanggar gencatan senjata. Namun, hal itu ditepis oleh kubu Syaikh al-Ahmar dengan menyatakan justru pasukan pro-Saleh yang bertanggung jawab karena melanggar gencatan senjata dengan menembaki permukiman Cheikh. (althaf/arrahmah.com)