JAKARTA (Arrahmah.com) – Pascabentrokan di depan gedung Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, Front Pembela Islam (FPI) mengaku dijebak.
“Begitu kami sampai dan persiapan orasa, tiba-tiba ada satu ormas yang menyerang polisi. Saya belum bisa sebut ormas itu,” kata Sekretaris DPD FPI cabang DKI Jakarta, Habib Novel Ba Mu’min seperti dikutip dari Beritasatu.com, Senin (17/9) sore.
Menurutnya, ormas tersebut sebagai provokator hingga akhirnya menyebabkan kericuhan besar. “Kami juga masih bingung mengapa ormas tersebut menjadi provokator,” lanjutnya.
Atas kejadian itu, ujar Novel, pihaknya segera melakukan investigasi kasus ini. Apalagi, sejumlah anggota FPI juga luka-luka dan ditahan.
“Ada empat orang anggota kami luka-luka, dan empat ditahan. Kami akan investigasi kasus ini,” tegasnya.
Meski begitu, sambung Novel, FPI tetap akan melaksanakan unjuk rasa menentang peredaran film The Innocence of Muslim.
“Ya, kami akan tetap melakukan aksi menentang film itu,” tandasnya.
“Selama Obama belum meminta maaf dan mencabut film tersebut, kami tak takut menggelar aksi lagi, kami targetkan 10 ribu massa pada demo mendatang,” ungkapnya.
Seperti diketahui, aksi menentang film The Innocence of Muslim di depan gedung Kedutaan Besar Amerika Serikat, berakhir ricuh. Sejumlah orang dari kedua pihak, yakni polisi dan massa mengalami luka-luka.
Sebelum beraksi di depan gedung Kedubes AS, massa juga berdemo di Bundaran Hotel Indonesia. Aksi tersebut berjalan dengan damai. (bilal/arrahmah.com)