ANKARA (Arrahmah.id) — Dua tentara Turkiye tewas di Irak utara di mana militer Turki melancarkan operasi untuk membersihkan daerah itu dari unsur-unsur teror, kata Kementerian Pertahanan Turkiye pada Kamis (7/7/2022).
Sebanyak tiga tentara Turkiye terluka akibat tembakan yang dibuka oleh milisi sosialis PKK di zona Operasi Cakar-Kunci, kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Anadolu Agency (7/7).
Sersan Spesialis Infanteri Muhammed Mustafa Koca dan Sersan Spesialis Infanteri Omur Ertugrul Sari meninggal karena luka-luka mereka di rumah sakit, tambah pernyataan itu.
Kemhan Turkiye menyampaikan belasungkawa kepada keluarga tentara, Angkatan Bersenjata dan bangsa Turkiye.
Dalam peristiwa terpisah, pasukan keamanan Turkiye “melumpuhkan” dua milisi sosialis PKK di zona operasi, kata kementerian itu.
“Kami bertekad untuk mengakhiri sarang teroris dan menyingkirkan kutukan ini,” kata pernyataan itu, seraya menambahkan, “Operasi kami akan terus berlanjut sampai teroris terakhir dimusnahkan.”
Otoritas Turkiye menggunakan istilah “melumpuhkan” untuk menyiratkan teroris yang bersangkutan menyerah, terbunuh, atau ditangkap.
Türkiye meluncurkan Operasi Cakar-Kunci pada April untuk menargetkan tempat persembunyian milisi sosialis PKK di wilayah utara Metina, Zap, dan Avasin-Basyan di dekat perbatasan Turkiye.
Kementerian juga mengatakan enam milisi sosialis PKK/YPG “dinetralkan” oleh pasukan keamanan Turkiye di Suriah utara.
Para milisi sosialis menjadi sasaran di zona Operasi Perisai Eufrat dan Operasi Mata Air Perdamaian.
“Operasi kami akan terus berlanjut,” tambah kementerian itu.
Sejak 2016, Ankara telah meluncurkan tiga operasi anti-teror yang berhasil melintasi perbatasannya di Suriah utara untuk mencegah pembentukan koridor teror dan memungkinkan penyelesaian damai penduduk: Perisai Eufrat (2016), Ranting Zaitun (2018), dan Mata Air Perdamaian (2019).
Dalam lebih dari 35 tahun kampanye terornya melawan Turkiye, PKK – yang terdaftar sebagai organisasi teroris oleh Turkiye, AS, dan UE – bertanggung jawab atas kematian lebih dari 40.000 orang, termasuk wanita, anak-anak, dan bayi.
YPG adalah cabang dari kelompok milisi sosialis PKK di Suriah.(hanoum/arrahmah.id)