BILIN (Arrahmah.com) – Angkatan bersenjata Israel pada hari Jumat (19/2) melepaskan tembakan gas air mata ke arah para demonstran selama aksi protes untuk menandai lima tahun didirikannya pemisah di desa Bilin, Tepi Barat.
Perdana menteri Palestina, Salam Fayyad dan Mayor Jenewa Remy Pagani berada di antara 2.000 partisipan dalam demonstrasi yang dilakukan di Tepi Barat.
Warga Palestina mengatakan pemisahan itu bertujuan untuk mencaplok tanah mereka dan merusak kelangsungan hidup negara mereka.
Militer Israel mengatakan dalam sebuah pernyataan hari Jumat (19/2) bahwa penghalang itu adalah salah satu sarana utama dalam rangka menggagalkan operasi teroris yang akan melukai warga sipil Israel.
“Para perusuh yang tiba tiap minggu ini cenderung dengan sengaja menyerang pasukan keamanan dan merusak pagar keamanan, menyebabkan kerusakan,” klaim Israel.
Para pengunjuk rasa mengatakan mereka telah memenangkan sebagian kemenangan seperti Israel pekan lalu mulai September 2007 melaksanakan putusan Pengadilan Tinggi memerintahkan penghalang akan dialihkan, kembali sebagian dari 575 hektar (232 hektar) dari Bilin tanah yang disita untuk membangun pagar di sekeliling pemukiman Yahudi Modin Illit.
“Para demonstran bersumpah bahwa protes ini akan terus berlanjut sampai pendudukan berakhir dan dinding ini dibongkar secara keseluruhan,” kata penyelenggara demonstrasi dalam sebuah pernyataan.
Penghalang yang berupa dinding beton, pagar dan kawat berduri ini memanjang di Tepi Barat, wilayah yang diduduki oleh Israel pada tahun 1967.
Sampai saat ini, Israel telah menyelesaikan penghalang 413 kilometer dari 709 kilometer yang direncanakan, menurut catatan PBB. (althaf/dawn/arrahmah.com)