MOSKOW (Arrahmah.id) – Di kedutaan besar Suriah di ibu kota Rusia, Moskow, sekelompok pria mengibarkan bendera oposisi sehari setelah rezim Bashar al Assad jatuh di Damaskus.
“Hari ini kedutaan [Suriah] dibuka dan bekerja secara normal di bawah bendera baru,” kata seorang perwakilan kedutaan kepada kantor berita pemerintah Rusia, TASS, pada Senin (9/12/2024).
Pemimpin rezim Suriah al-Assad, melarikan diri ke Moskow, media Rusia melaporkan, beberapa jam setelah kemajuan menakjubkan yang diraih para pejuang yang merebut kendali atas negara Timur Tengah itu dan mengakhiri 53 tahun pemerintahan tangan besi keluarganya.
Ketika rezim tersebut jatuh pada Ahad (8/12), ribuan warga Suriah tumpah ruah ke jalan-jalan yang diiringi dengan suara tembakan dan mengibarkan bendera revolusioner, dalam adegan yang mengingatkan kembali pada hari-hari awal pemberontakan Musim Semi Arab sebelum penumpasan brutal dan kebangkitan pemberontakan bersenjata yang menjerumuskan negara tersebut ke dalam perang, lansir Al Jazeera.
Perang Suriah, yang meletus pada tahun 2011 sebagai pemberontakan terhadap rezim otoriter al-Assad, dengan cepat berubah menjadi konflik besar yang melibatkan kekuatan asing.
Ratusan ribu orang terbunuh dan jutaan orang terpaksa mengungsi dari rumah mereka dalam salah satu krisis pengungsi terbesar di dunia. (haninmazaya/arrahmah.id)