INGUSHETIA (Arrahmah.com) – Pada Minggu (4/9/2011) pagi, media Rusia melaporkan bahwa menara transmisi radio di desa Ordhonikidzevskaya telah diserang dengan dua ledakan bom.
Penjajah Rusia mengatakan bahwa menara itu telah dikepung dan penyerang menanamkan bom.
Pada Minggu malam, penjajah Rusia melaporkan hal yang bertentangan, menyatakan bahwa itu bukanlah bom.
Seperti diketahui, Rusia selalu melakukan penyensoran terhadap rincian berita. Mujahidin melaporkan mengenai apa yang sebenarnya terjadi di situs berita AbrorInfo :
Pada 4 September, bendera hitam (ar-roya-red) telah dikibarkan di puncak menara dari radio pemancar di desa Ordzhonikidzevskaya di distrik sunzha, provinsi Ghalghaycho, Imarah Kaukasus. Menara ini terletak di kompleks kantor pos setempat di pusat desa.
Tower tersebut segera dikelilingi oleh pasukan khusus dari kelompok teroris FSB Rusia dan polisi pendudukan. Berkumpulnya ratusan kendaraan lapis baja milik penjajah Rusia dan antek lokal mereka (termasuk tank Rusia) “menjelaskan” kepada warga setempat dengan asumsi bahwa bendera tersebut mungkin milik mereka.
Namun penduduk setempat yakin bahwa di sana bukan lah bom yang begitu membuat takut para penjajah. Faktanya dalah bendera Mujahidin di salah satu pemukiman terbesar di Ingushetia bukan pertama kalinya berkibar.
Sebelumnya, bendera pernah berkibar di sebuah tower radio yang tidak lagi dipakai di desa tersebut, setelah itu penjajah benar-benar merusaknya. Kemudian, bendera hitam kembali dikibarkan di atas tower sebuah gedung, dan mereka merusaknya.
“Jika mereka membongkar menara ini, problem dari masalah bendera akan dipecahkan di sini. Tidak akan ada lagi tower, menara dan di Ordzhonikidzvskaya tidak akan ada menara satu pun,” ujar seorang penduduk setempat. (haninmazaya/arrahmah.com)