Subyek eksistensi dan non-eksistensi pangkalan Amerika di Afghanistan setelah 2014 menjadi topik terpanas bulan lalu. Presiden Afghanistan, Hamid Karzai, menyatakan dalam pertemuan yang diselenggarakan sehubungan dengan ulang tahun ke-80 Universitas Kabul bahwa Amerika menginginkan sembilan pangkalan militer di Afghanistan.
Dalam hal ini, terdapat sembilan wilayah di Afghanistan yang mungkin diinginkan AS untuk menjadi basis militer. Lalu dia menambahkan, “Kami setuju untuk memberikan mereka basis tersebut. Kami menerima keberadaan orang asing pada 2014 tetapi mereka harus benar-benar berjuang memulihkan perdamaian.”
Kemudian, juru bicara gedung putih dan duta besar Amerika di Kabul dengan sangat eksplisit menolak ekspresi Karzai. Mereka kecewa. Di sisi lain, konspirasi segar ini juga telah mengejutkan bangsa Afghanistan. Mereka tidak mampu menangkap makna implisit dari menyambut pangkalan sekutu dan faktor-faktor di balik itu. Apakah ada suatu rahasia yang terjadi di balik layar?
Perbedaan sudut pandang Amerika dan Karzai ini bisa disengaja atau realistis tetapi realitasnya sangat menarik. Yang pertama adalah bahwa Karzai gelisah dan memiliki sejenis masalah psikis sejauh dia tidak menyadari konsekuensi dari apa yang diucapkannya. “Kami sepakat untuk memberikan mereka pangkalan.” Di satu sisi, hal itu bertentangan dengan kehendak dan keinginan bangsa Afghanistan, dan di sisi lain, mengancam negara-negara regional.
Amerika sekarang telah menyadari bahwa jika diperlukan untuk melakukannya maka harus ditutupi dengan kebohongan seperti yang dinyatakan oleh seorang diplomat dari Kedutaan Amerika, “Itu tidak benar. Kami belum membicarakan apapun mengenai basis militer.”
Hal kedua adalah bahwa perdamaian hanyalah kebohongan. Mereka ingin membuang debu ke mata bangsa Afghanistan dan masyarakat dunia, karena perdamaian hanya dapat dikembalikan ketika pasukan sekutu benar-benar ditarik. Ini adalah permintaan dari negara Afghanistan dan tujuan utama dari Jihad seperti operasi Khalid bin Walid yang telah diluncurkan untuk tujuan ini. Bahkan, keberadaan penjajah adalah perpanjangan dari perang.
Sudut pandang Mujahidin Imarah Islam Afghanistan cukup eksplisit mengenai pangkalan Amerika dan kehadiran militer mereka di Afghanistan, yaitu mereka akan terus berjihad dengan rahmat dan dukungan Allah SWT.
Mereka akan berjihad sampai evakuasi semua pasukan asing dari tanah suci Afghanistan dan sampai dijalankannya pemerintahan yang murni, pemerintahan Islam yang bebas korupsi yang berdasarkan tuntunan Islam, yang merupakan permintaan dari bangsa pemberani dan darah para syuhada. (banan/shahamat/arrahmah.com)