(Arrahmah.com) – Walau sudah wafat Ahad pekan lalu, Neil Armstrong satu dari tiga manusia pertama – Buzz Aldrin dan Michael Collins – mendarat di Bulan, masih menyisakan misteri. Apakah benar lelaki yang mengembuskan napas terakhir di usia 82 tahun ini sudah memeluk Islam?
Apalagi sepanjang hidupnya, selepas misi pendaratan di Bulan 43 tahun lalu, dia tidak pernah mau terbuka terhadap media. Armstrong semakin dikenal sebagai muslim lantaran berbagai forum memuat mengenai perjalanan dia ke Mesir.
Berbagai sumber mengungkapkan dalam liburannya ke Negeri Piramida itu pada 1970, Armstrong mendengar suara azan. Ketika itu, dia sedang makan di restoran di Ibu Kota Kairo. Kepada pelayan, dia mengaku mendengar panggilan salat wajib itu waktu di Bulan. Setelah itu, dia masuk Islam.
Namun ayah tiga anak ini tidak pernah mengumumkan secara terbuka soal keislamannya itu. Dia pun tidak pernah membenarkan atau menyanggah kalau ada yang menanyakan soal keyakinan barunya itu.
Sejumlah media, seperti Jurnal Arabia, answering-islam.org, dan wiki-islam menulis berita kontroversi Armstrong masuk Islam adalah cerita bohong. Mereka menuding kabar itu merupakan cara Barat buat membodohi umat muslim.
Hingga tujuh tahun lalu Armstrong membuka mulut soal kontroversi itu saat berbincang dengan astronot Malaysia, Zaid Zahari. Seperti dikutip thestar.com, dia membantah mendengar suara azan di Bulan. Dia juga menolak telah disebut menjadi mualaf. “Satu-satunya hal yang sulit dalam misi Apollo adalah berupaya membantah kebenarannya,” kata Armstrong kepada Zahari.
Sayangnya, banyak kaum muslim terlanjur percaya dengan cerita Armstrong mendengar suara azan di Bulan dan dia sudah berpindah agama.
Alhasil, keyakinan Armstrong akan Tuhan tetap misterius. Misteri itu sepertinya bakal terkubur seiring pemakamannya secara tertutup Jumat pekan ini. Wallahu’alam. (merdeka/arrahmah.com)