TEL AVIV (Arrahmah.id) – Menteri Keamanan Nasional sayap kanan “Israel” Itamar Ben-Gvir menuduh Presiden AS Biden mendukung musuh “Israel” termasuk para pemimpin Hamas dan politisi Amerika progresif yang sangat pro-Palestina.
Berbicara kepada The New York Times, menteri tersebut mengatakan bahwa pemerintah lebih condong pada Yahya Sinwar, pemimpin Hamas di Gaza, dan Rashida Tlaib, anggota Kongres Demokrat keturunan Palestina-Amerika yang mewakili sebuah distrik di Michigan, dibandingkan sekutu lamanya, “Israel”.
Hal ini terjadi setelah AS abstain dalam pemungutan suara di DK PBB yang menyerukan gencatan senjata segera di Gaza, yang memicu kemarahan “Israel”.
“Saat ini, Biden lebih memilih garis keturunan Rashida Tlaib dan Sinwar dibandingkan garis keturunan Benjamin Netanyahu dan Ben-Gvir,” kata Ben-Gvir.
“Saya berharap presiden AS tidak akan mengambil keputusan mereka, tapi akan mengambil keputusan kita.”
Tlaib vokal dalam pendiriannya yang pro-Palestina dan bahkan mengonfrontasi Biden atas dukungannya terhadap “Israel” pada 2021. Anggota Kongres tersebut adalah salah satu dari sekian banyak orang yang memprotes gencatan senjata selama pidato kenegaraan Presiden Joe Biden.
Sinwar terpilih sebagai kepala biro baru pada 2017 dan terpilih kembali empat tahun kemudian dan diyakini telah “mengatur” serangan Hamas pada 7 Oktober di “Israel”.
Ben-Gvir juga menambahkan bahwa Biden “terus-menerus berusaha menerapkan pembatasan terhadap “Israel” dan membicarakan hak-hak pihak lain” yang mencakup “teroris yang ingin menghancurkan kami [“Israel”]”.
Menteri tersebut juga mengkritik pemerintah atas cara mereka menangani perang di Gaza, dengan mengatakan bahwa calon presiden Donald Trump akan memberi “Israel” lebih banyak “kebebasan” untuk melawan Hamas.
Meskipun AS telah memberikan dukungan kuat kepada “Israel” selama perang, dengan memasok senjata dan dukungan diplomatik, ketegangan antara kedua negara semakin meningkat.
Washington pada Selasa (26/3) membantah klaim “Israel” bahwa resolusi Dewan Keamanan PBB mengenai gencatan senjata di Gaza telah merusak perundingan gencatan senjata tidak langsung dengan Hamas, ketika Perdana Menteri “Israel” Benjamin Netanyahu membatalkan kunjungan delegasi “Israel” ke Washington.
Biden sebelumnya mengatakan kepada Netanyahu bahwa mereka berdua akan menghadiri pertemuan “Come to Jesus” mengenai masalah pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza dan menjatuhkan sanksi terhadap beberapa pemukim “Israel” di Tepi Barat yang diduduki. (zarahamala/arrahmah.id)