AL TLOUL (Arrahmah.id) — Sebuah kota kecil di Suriah terendam banjir pasca-gempa dahsyat pada Senin (6/2/2023). Penduduk kota terpaksa mengungsi mencari tempat berlindung yang aman.
Kota al-Tloul terendam banjir mulai Kamis (9/2). Kota ini terletak di barat laut Suriah dekat perbatasan Turki.
Banjir dipicu hujan deras yang mengguyur wilayah itu sepekan terakhir. Selain itu, bendungan juga rusak akibat gempa Senin lalu.
Salah satu penduduk Al-Tloul, Abdelrahmen al-Jassim mengatakan, mereka menemukan retakan di sebuah bendungan kecil di dekat kota setelah gempa.
Penduduk lantas berusaha membentenginya dengan karung pasir.
“Namun hujan lebat selama seminggu terakhir, yang juga menghambat upaya bantuan gempa di seluruh wilayah, membuat sungai meluap,” katanya, seperti dikutip dari Yeni Safak (10/2).
Saat azan dikumandangkan pada Kamis sekitar pukul 04.00 waktu setempat, bendungan jebol dan banjir datang. Air keruh menggenangi ladang dan rumah setinggi lutut.
“Perempuan dan anak-anak sekarang tinggal di bawah pohon zaitun tanpa apa-apa. Dan siapa yang bisa Anda mintai (bantuan)? Semua orang terpukul. Tuhan tolong kami,” katanya.
Penduduk lama kota itu, Firas Aziz Hawash mengatakan, sekitar 500 keluarga telah mengungsi akibat banjir.
“Air sekarang ada di rumah-rumah, tidak ada yang tersisa di kota. Kamu tidak bisa tinggal di sana lagi. Ini adalah tragedi,” katanya.
Di Suriah, gempa bumi telah menewaskan lebih dari 3.200 orang, hampir 2.000 di antaranya tinggal di barat laut negara itu. Padahal sebelumnya, mereka juga telah menghadapi krisis kemanusiaan setelah bertahun-tahun diisolasi dan dibombardir oleh pemerintah Suriah dan sekutunya.
Dilansir dari Reuters, hampir tidak ada bantuan dari luar yang datang ke barat laut sejak gempa.
Konvoi bantuan PBB pertama yang terdiri atas enam truk memasuki wilayah itu Kamis pagi. Ini sangat kontras dengan upaya bantuan internasional besar-besaran di negara tetangga, Turki.
Di Al-Tloul, orang-orang mengaku dibiarkan berjuang sendiri, kecuali ketika petugas penyelamat datang setelah gempa. Mereka memindahkan korban selamat dan korban tewas dari puing-puing. (hanoum/arrahmah.id)