JAKARTA (Arrahmah.com) – Anies Baswedan menegaskan dirinya masih ingin fokus dalam menunaikan tugas-tugasnya sebagai Gubernur Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta.
Hal tersebut dilontarkan saat ditanya terkait dengan upayanya maju sebagai calon presiden pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
“Karena saya memang masih Gubernur DKI Jakarta,” ujarnya di sela kegiatannya di Surabaya, Jumat (12/11/2021), lansir Harian Terbit.
Anies menuturkan, kesibukannya sepanjang hari ini adalah bertemu dengan Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur K.H. Marzuki Mustamar di Malang.
“Dari Malang, kami bersama-sama menuju ke Surabaya,” ujar Anies.
Anies beralasan mengajak berangkat K.H. Marzuki Mustamar dari Malang ke Surabaya karena keduanya sama-sama menjadi pembicara pada acara diskusi bertajuk Peluang dan Tantangan Indonesia pada Masa Pandemi: Menelisik Pertumbuhan Investasi dan Laju Ekonomi dari Perspektif Pemerintah Daerah.
Anies membantah pertemuannya dengan Ketua PWNU Jawa Timur serta kegiatannya yang belakangan sering bertemu dengan sejumlah kiai kharismatik di sejumlah daerah dalam rangka untuk meminta restu terkait dengan upaya pencalonannya pada Pemilu Presiden/Wakil Presiden 2024.
“Dalam diskusi tadi saya berbagi pengalaman bagaimana menumbuhkan pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah di Jakarta yang tetap tumbuh selama pandemi virus corona atau COVID-19 karena telah kami arahkan untuk menjangkau pasar yang lebih luas melalui penjualan daring,” jelasnya.
Anies juga mengungkapkan, kedatangannya ke Jawa Timur untuk mengintensifkan kerja sama di bidang produk pangan.
“Sebanyak 99 persen kebutuhan pangan masyarakat DKI Jakarta dipasok dari luar. Paling banyak komoditas pangan DKI berasal dari Jawa Timur,” lanjutnya.
Anies menyebutkan ada rencana kerja sama terkait dengan komoditas seperti padi dan telur dengan sejumlah daerah kabupaten di sekitar Surabaya yang agak tertunda karena pandemi COVID-19.
“Kerja sama ini insya Allah diintensifkan. Intinya antara produsen pangan Jawa Timur dan konsumen Jakarta harus saling menguntungkan. Kami coba langsung menjangkau produsennya agar mendapat harga jual yang lebih tinggi dan masyarakat Jakarta mendapat harga murah,” pungkasnya.
(ameera/arrahmah.com)