BEIJING (Arrahmah.com) – Belum selesai kasus virus corona yang telah menewaskan ratusan orang, kini China dilanda wabah flu burung atau virus H5N1.
Wabah flu burung terjadi di Provinsi Hunan, China. Letaknya berada di perbatasan selatan provinsi Hubei, pusat penyebaran virus corona.
Wabah ini dilaporkan terjadi di sebuah peternakan di kota Shaoyang di Provinsi Hunan. Peternakan tersebut memiliki 7.850 ayam, di mana 4.500 di antaranya telah mati akibat virus flu burung.
World Health Organization menyatakan bahwa meski H5N1 bisa menular ke manusia, namun mereka biasanya melalui unggas yang mati atau lingkungan yang terkontaminasi, serta jarang terjadi pada manusia.
“Virus ini tidak mudah menginfeksi manusia dan penyebaran dari orang ke orang tampaknya tidak biasa,” tulis WHO.
WHO menambahkan, tidak ada bukti bahwa flu burung bisa menyebar ke manusia lewat makanan yang disiapkan dan dimasak dengan matang. Walau begitu, pada manusia, tingkat kematiannya bisa mencapai 60 persen.
Virus H5N1, atau dikenal sebagai virus flu burung, menyebabkan gangguan pernafasan pada burung atau unggas dan dapat menular ke manusia. Virus ini pertama dideteksi pada 1996 di China.
Sejak 2003 hingga 2019, WHO melaporkan total 861 kasus penularan virus flu burung pada manusia di dunia, 455 di antaranya meninggal.
Di China, 53 kasus penularan ke manusia telah dilaporkan sepanjang 16 tahun terakhir, 31 di antaranya meninggal dunia.
(ameera/arrahmah.com)