MAUNGDAW (Arrahmah.com) – Sekelompok musyrik Rakhine menyerang dengan senjata mematikan dan mengambil seorang pemuda Rohingya berusia 20 tahun dari desa Mraung, dekat Kilaidaung, timur kota Maungdaw kemarin (28/9/2012) sekitar pukul 13.00 waktu setempat, menurut seorang sesepuh di wilayah Maungdaw Selatan.
“Setelah kejadian itu, warga Rohingya mengejar massa Rakhine dan membebaskan pemuda Rohingya tersebut.”
“Rakhine yang bermukim di desa dekat desa-desa Rohingya, sering melecehkan desa Rohingya. Para penduduk di desa Rohingya mengeluh kepada otoritas tentang apa yang terjadi, namun otoritas tidak mengambil tindakan apapun terhadap Rakhine.”
Sementara itu, sekelompok Rakhine lokal yang berjumlah sekitar 200 orang berkumpul dengan memegang senjata mematikan di depan kantor administrasi distrik di kota Maungdaw dan mencoba menyerang orang-orang Rohingya setelah pertemuan di kota Rathedaung yang diselenggarakan pada 25 dan 26 September lalu. Tindakan ini juga terhubung dengan peristiwa Sittwe, ujar seorang pemuda dari Maungdaw.
Dalam peristiwa lainnya, ratusan massa Rakhine dengan bersenjata lengkap, pergi ke desa-desa Rohingya-Hoshai Para, Mowlake dan Aung Mingala-dan mencoba menyerang penduduk desa di hari yang sama (28/9) sekitar pukul 13.00 waktu setempat.
Sebelumnya pada 26 September lalu, dua personil militer bekerjasama dengan pemuda Rakhine, mencuri lima hewan ternak (kerbau) milik Maulvi Hamid Hussain (42), yang berasal dari Desa Zawmatet saat hewan ternaknya sedang merumput di lapangan yang dekat dengan pos militer.
Pemilik ternak pergi ke kamp militer untuk mengambil kembali hewan ternaknya. Ketika ia sampai di sana, ia disiksa oleh tentara dan merampas 450.000 kyat lalu melepaskan kembali ternaknya.
Dalam peristiwa berbeda, seorang pemuda Rohingya bernama Mohamed (28), ditangkap oleh Nasaka ketika pergi ke pasar dan dibebaskan dengan tebusan uang pada 27 September lalu, menurut keterangan seorang kerabat korban.
Penduduk Muslim Rohingya hingga kini masih terus mengalami kekerasan dan pelecehan oleh tentara dan Budha Rakhine. Tak jarang mereka diculik dan orang tua korban diperas agar anak-anak mereka bisa dibebaskan. Muslim Rohingya mendapatkan perlakuan tidak manusiawi hanya karena mereka seorang Muslim. (haninmazaya/arrahmah.com)