BRUSSEL (Arrahmah.com) – Di Belgia, kebencian terhadap Muslim semakin meningkat, terbukti dari kampanye pelarangan cadar atau burqa, yang menargetkan Muslimah, semakin ekstrim.
Baru-baru ini mencuat isu sayembara di Belgia bagi siapa saja yang menemukan wanita yang memakai burqa atau cadar akan mendapatkan ‘hadiah’ sebesar 250 Euro, seperti dilansir surat kabar berbahasa Belanda De Telegraaf pada Selasa (5/6/2012).
Hal tersebut adalah bentuk langkah lanjutan dari melawan Islamisasi di negara Eropa kedua yang memberlakukan larangan cadar setelah Prancis itu. Ide uang tip bagi penemu wanita bercadar itu dipuji oleh Filip Dewinter, politisi Belgia, dari sayap kanan, pemimpin Vlaams Belang.
Rumornya, 250 Euro itu hanya akan ditransfer kepada orang yang menangkap Muslimah bercadar di tempat umum, jika polisi benar-benar dapat membawa target untuk diinterogasi di kantor polisi.
Akhir pekan lalu, seorang Muslimah ditangkap di Brussel hanya karena ia memakai cadar. Kemudian ia dibawa ke kantor polisi, diinterogasi, dihina, dan dipukuli hingga mengalami luka.
Dewinter dan organisasinya nampak memiliki keinginan besar dalam pelarangan cadar atau burqa bagi Muslimah, Dewinter bahkan menganggap polisi bertindak malas terhadap para wanita yang menurutnya ‘yang berjalan dalam penjara pakaian’ – maksudnya yang memakai pakaian Muslimah. Selain itu, dia beranggapan jika polisi tidak bertindak tegas, intimidasi ‘Muslim radikal’ akan berjalan lancar.
“Jika polisi tidak berani bertindak melawan, intimidasi oleh Muslim radikal sukses,” katanya. Karenanya, dia ingin menemukan ‘tongkat’ untuk menikam.
Otoritas Belgia menerapkan hukuman bagi wanita yang mengenakan cadar atau burqa di tempat umum dengan denda sebesar 250 Euro dan hukuman penjara selama 7 hari. (siraaj/arrahmah.com)