ALEPPO (Arrahmah.com) – Operasi gabungan mujahidin dengan izin Allah berhasil membebaskan ribuan tawanan muslim dan muslimah dari penjara pusat Aleppo pada Kamis (6/2/2014). Salah seorang komandan Jabhah Nushrah dalam serangan tersebut, Saifullah Asy-Syisyani, gugur bersama puluhan mujahidin lainnya. Saifullah Asy-Syisani adalah komandan mujahidin Chechnya kelompok Usudu Asy-Syam yang beberapa hari sebelumnya berbai’at kepada Jabhah Nushrah.
Amir Jabhah Nushrah Syaikh Abu Muhammad Al-Jaulani secara khusus menyampaikan ucapan belasungkawa atas kesyahidan sang komandan Saifullah Asy-Syisyani. Berikut ini pernyataan belasungkawa tersebut sebagaimana dirilis oleh akun resmi Jabhah Nushrah dalam situs jejaring sosial, twitter.
Beberapa patah kata tentang komandan asy-syahid Saifullah Asy-Syisyani
[semoga Allah menerimanya]
Inilah dia telah “berpulang” sang ksatria pahlawan setelah melewati perjalanan jihad yang baik, dimulai dari Kaukasus dan berakhir di bumi Syam, dengannya ia menemui sekelompok ksatria Kaukasus yang telah gugur di bumi yang diberkahi ini, dan hari ini sejarah menorehkan catatan kebanggaan yang ditambahkan kepada kemuliaan-kemuliaan Kaukasus yang agung, namun hari ini hal itu digoreskan dengan tinta darah putra-putra negeri Chechnya yang terluka diatas lembaran-lembaran bumi Syam yang terluka pula.
Saifullah gugur saat ia mengerahkan segenap kekuatannya untuk membebaskan kaum muslimin dan muslimat dari penjara thaghut, Saifullah gugur sedangkan ia berjuang dengan tekad terus menyala, sedangkan sikapnya mengatakan: “[Hanya ada dua pilihan] para tawanan muslimah dibebaskan atau gugur sebagai syahid dan meraih surga.” Kita berdoa kepada Allah semoga Allah mengaruniakan keduanya sekaligus kepadanya.
Saifullah telah mengajukan satu-satunya syarat kepadaku sebelum ia mengulurkan tangannya untuk membai’atku, yaitu ia akan menyerbu masuk ke dalam penjara dan membebaskannya, dan ia tidak rela dengan selain syarat itu.
Telah disebar luaskan isu bahwa Saifullah adalah orang yang ghuluw [esktrim] dalam beragama, maka saya bersaksi kepada Allah bahwa saya tidak mendapati dirinya kecuali sebagai orang yang keras terhadap setiap orang yang ghuluw dalam beragama.
Sesungguhnya saya sudah menginginkan agar Anda, wahai Saifullah, memimpin sebuah pasukan guna memecahkan pengepungan rezim terhadap penduduk Ghautah, lalu kita memasuki Suriah untuk membebaskan Damaskus. Pada hari saya mengajukan rencana itu kepada Anda, saya mendapati kebahagiaan dalam kedua mata Anda. Seakan-akan setelah Anda terbunuh ini, Anda mengatakan kepada saya: “Ibu-ibu Chechnya tidak akan pernah berhenti melahirkan para komandan kaum muslimin yang akan melanjutkan perjalanan ini.”
Kaukasus akan senantiasa melahirkan bagi kita pada jenius dan pahlawan yang akan mengembalikan kemuliaan umat ini, dan melalui perantaraan mereka Allah akan menegakkan dien Islam ini, dengan kemuliaan orang yang mulia dan kehinaan orang yang hina.
Ya Allah, terimalah Saifullah di sisi-Mu dalam golongan syuhada’ dan janganlah Engkau meniadakan kami dari mendapatkan para pahlawan Kaukasus di bumi Syam.
Abu Muhammad Al-Jaulani
https://twitter.com/JabhtAnNusrah
http://justpaste.it/eckz
(muhib al majdi/arrahmah.com)