(Arrahmah.com) – Dalam beberapa pekan terakhir, kaum Muslimin tengah bergembira atas keberhasilan Mujahidin Imarah Islam Afghanistan (IIA) yang telah meningkatkan serangan terhadap musuh di seluruh negeri dan mengambil lebih banyak kendali wilayah di seluruh Afghanistan.
Di tengah kabar gembira ini, kabar duka menyapa kaum Muslimin. Zabihullah Mujahid, juru bicara IIA, atau yang lebih dikenal sebagai Taliban, mengonfirmasi kabar wafatnya Amirul Mukminin Mullah Muhammad Umar Mujahid, rahimahullah.
Laporan wafatnya Mullah Umar pun mencuat di sejumlah media seluruh dunia selama beberapa hari terakhir dengan klaim yang dihembuskan pemerintah boneka Afghanistan bahwa Mullah Umar telah meninggal dunia sejak April 2013 lalu. Namun IIA tidak memberikan rincian kapan dan di mana Mullah Umar meninggal dunia.
Pernyataan yang dikeluarkan oleh Zabiullah Mujahid menyatakan bahwa Mullah Umar menderita penyakit sejak lama dan keadaannya memburuk dua pekan terakhir sebelum ia menghembuskan nafas terakhirnya. Pesan tersebut juga mengatakan bahwa Mullah Umar tidak pernah meninggalkan Afghanistan satu hari pun selama 14 tahun sejak 11 September 2001 lalu.
Segenap kaum muslimin dan mujahidin di seluruh dunia begitu kehilangan atas kepergian sang pemimpin tangguh ini, yang di bawah kepemimpinannya, mujahidin bersatu membela dien yang mulia dan bersama melawan kekuatan musuh penindas kaum muslimin.
Cabang resmi Al-Qaeda di Yaman, Al-Qaeda di Jazirah Arab atau Al-Qaeda in the Arabian Peninsula (AQAP); cabang resmi Al-Qaeda di Afrika Utara, Al-Qaeda di Maghreb Islam atau Al-Qaeda in the Islamic Maghreb (AQIM); dan cabang resmi Al-Qaeda di Suriah, Jabhah Nushrah, turut menyampaikan ucapan belasungkawa mereka atas kepergian Sang Amirul Mukminin, rahimahullah.
Berikut terjemahan ucapan belasungkawa bersama tiga cabang resmi Al-Qaeda tersebut, yang dipublikasikan Muqawamah Media pada Jum’at (7/8/2015).
بسم الله الرحمن الرحيم
Dengan hati yang ridha atas ketetapan Allah dan takdir dariNya, kami telah mendapatkan kabar tentang wafatnya Amirul Mukminin Mullah Muhammad Umar Mujahid. Ia pergi setelah berjihad dan meraih berbagai kemenangan, dan hidupnya dipenuhi dengan sikap-sikap berani untuk menolong Islam dan kaum muslimin yang tertindas. Kami mengira atas dirinya sebagaimana yang Allah firmankan:
مِنَ الْمُؤْمِنِينَ رِجَالٌ صَدَقُوا مَا عَاهَدُوا اللَّهَ عَلَيْهِ فَمِنْهُمْ مَنْ قَضَى نَحْبَهُ وَمِنْهُمْ مَنْ يَنْتَظِرُ وَمَا بَدَّلُوا تَبْدِيلًا
“Di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah; Maka di antara mereka ada yang gugur. dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu- nunggu, dan mereka tidak merobah (janjinya).” (QS. Al-Ahzab:23)
Sunnatullah telah dietapkankan bahwa orang-orang shalih akan mati begitu pula orang-orang yang jahat. Allah telah berfirman:
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَنَبْلُوكُمْ بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ
“Setiap yang berjiwa pasti akan merasakan mati, dan Kami menguji kalian dengan kejelekan dan kebaikan sebagai satu fitnah (ujian), dan hanya kepada Kami-lah kalian akan dikembalikan.” (QS. Al-Anbiya’:35)
Segala puji hanya milik Allah, tidak ada yang berhak dipuji melainkan Allah semata.
Syair:
Air mata tertahan dari mataku dan ia telah pergi
Matakupun berhenti menangis
Ada yang berkata jangan menangis air mata telah semakin berkurang
Dan aku menjawab bagaimana aku tidak menangis
Sedangkan ia adalah seorang yang agung di antara orang-orang mulia
Ia bagaikan permata di antara orang-orang yang terhormat
Ia adalah tameng keras dalam berbagai pertempuran
Bak seekor singa yang menggentarkan kavaleri musuh
Terpancarkan kemulian Islam dari sosok dirinya
Bagaikan kemulian umat terbaik di masa lalu
Mullah Muhammad Umar Mujahid rahimahullah telah mengembalikan izzah Islam yang telah lama hilang dari kaum muslimin dengan amal nyatanya, bukan dengan teori. Seakan-akan Allah telah menyiapkan dirinya untuk menghidupkan kembali makna izzah ini dan Allah memilihnya untuk itu. Ia telah berhasil menyatukan masyarakat afghan dan mujahidin di bawah panji Taliban, Allah telah menjaga jihad umat melalui sosok dirinya dan menghidupkan hukum syariat melalui imarahnya. Mullah Umar sangat memuliakan para muhajirin dan tidak pernah melupakan keutamaan mereka, ia telah menjadikan Afghanistan menjadi darul hijrah dan jihad serta madrasah bagi para pahlawan pemberani yang mempersiapkan kembali kemulian umat yang telah hilang. Ia telah melindungi Syaikh Usamah tatkala dunia mengepung beliau dan Amerika menuntut agar beliau diserahkan pada mereka.
Siapa di antara kita yang bisa lupa pada salah satu keputusannya yang dicatat sejarah ketika ia mengahancurkan patung Budha terbesar di dunia. Ia ratakan berhala itu dengan tanah dan ia naikkan bendera tauhid setinggi-tingginya di Afghanistan. Hal ini serupa dengan apa yang telah diucapkan oleh Sultan Al-Ghaznawi rahimahullah:
“Alangkah lebih baik bagiku dipanggil pada hari kiamat sebagai penghancur berhala daripada dipanggil sebagai penjual berhala!”
Kemulian sosok Mullah Umar telah melampaui segala kata tatkala ia menolak untuk menyerahkan Syaikh Usamah bin Ladin rahimahullah dan para muhajirin yang bernaung di bawah imarahnya. Lantas ia berkata dengan kalimat yang tidak akan dilupakan sejarah:
“Sesungguhnya persoalan Usamah bukanlah persoalan pribadi semata, tetapi ia adalah persoalan kemulian Islam!”
Ia tidak gentar dengan teror berhala abad ini, “Amerika”, yang telah mengumpulkan pemerintahan dunia untuk mengemis ridhanya dan bergabung dalam koalisi Salib. Semua negara merasa ketakukan dan tidak memiliki pilihan melainkan bergabung bersama Amerika, kecuali Mullah Umar dan Imarah Islamnya. Ia tetap berdiri kokoh bagai gunung yang menjulang, ia tidak dapat digoyahkan dengan segala bujuk rayu dan iming-iming dunia yang menguntungkan. Ia telah berkata pada saat itu:
“Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kami dengan kemenangan, dan Amerika menjanjikan kami akan kalah. Mari kita lihat janji siapa yang akan terbuktikan!?”
Sungguh pada hari ini kita telah melihat janji Allah telah terbukti melalui tangan seorang hamba yang shalih, Mullah Muhammad Umar Mujahid. Amerika telah hancur dan kalah di Afghanistan, dan Taliban semakin kuat dan pengaruhnya semakin tersebar luas setiap harinya.
Kami serukan kepada umat Islam dan khususnya para pemimpin jihad yang berjuang memerangi kekuatan kafir Internasional dan para agennya dari bangsa kita: Tegarlah kalian berjalan di atas jalan orang-orang yang shalih, raihlah hikmah dari warisan perjuangan mereka, dan bersabarlah sebagaimana mereka telah bersabar!
Hiburlah diri kalian dengan firman Allah:
“Dan betapa banyak nabi yang berperang didampingi sejumlah besar dari pengikut (nya) yang bertakwa. Mereka tidak (menjadi) lemah karena bencana yang menimpanya di jalan Allah, tidak patah semangat dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Dan Allah mencintai orang-orang yang sabar.”
“Dan tidak lain ucapan mereka hanyalah doa, “Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan tindakan- tindakan kami yang berlebihan (dalam) urusan kami dan tetapkanlah pendirian kami, dan tolonglah kami terhadap orang-orang kafir.” (QS. Ali Imran: 146-147)
Camkanlah bahwasanya kemenangan itu ada dalam kesabaran dan keteguhan, dengan kesabaranlah kita akan menang!
وَاللَّهُ غَالِبٌ عَلَى أَمْرِهِ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ
“Dan Allah berkuasa terhadap urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahuinya.” (QS. Yusuf: 21)
Segala puji hanya milik Allah.
1436 Hijriyah
(banan/arrahmah.com)