(Arrahmah.id) – Salah seorang petinggi Hamas, Abu Muhammad Saleh al Arouri, telah terbunuh dalam serangan pengecut pesawat tak berawak beberapa waktu lalu di selatan Beirut.
Walau serangan tersebut secara luas dikaitkan dengan musuh bebuyutan Hamas, “Israel”, namun “Israel” enggan mengonfirmasi atau menyangkal bahwa mereka telah membunuh Al Arouri.
Berikut pernyataan lengkap dari Al Qaeda terkait kematian Saleh Al Arouri yang dirilis oleh As Sahab Media:
Dengan sangat berduka, kami menerima kabar bahwa salah satu pendiri Brigade Al Qassam, Komandan Mujahid Abu Muhammad al Syeikh Saleh al Arouri telah memeluk syahid bersama saudara-saudaranya mujahidnya dalam serangan pesawat tak berawak yang dilakukan Israel. Sesungguhnya kita milik Allah dan kembali ke Allah. Semoga Allah mengampuni mereka semua.
Allah berfirman: “Di antara kaum mukminin ada orang-orang yang jujur kepada Allah, mereka menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah berupa keteguhan dan kesabaran saat berjihad di jalan Allah. Di antara mereka ada yang meninggal atau terbunuh di jalan Allah, dan di antara mereka ada yang menunggu mati syahid di jalan-Nya.”
Kami menyampaikan belasungkawa kepada seluruh umat Islam, Mujahidin, khususnya Mujahidin Palestina dan sahabat serta keluarga Panglima Mujahid Saleh al Arouri, semoga Allah memberi mereka kesabaran dan memberkati mereka dengan pahala yang terbaik. Aamiin.
Kesyahidan adalah suatu kehormatan eksklusif di jalan Jihad dan darah para syuhada adalah bahan bakar kafilah jihadi. Memeluk syahid fii sabilillah adalah cita-cita tertinggi seorang mukmin. Syahid adalah sumber meraih keridhoan Allah, dosa-dosa orang mukmin diampuni karenanya dan melalui syahid, seseorang menjadi dekat dengan Rasulullah shalallahu alaihi wasallam, para nabi yang mulia, siddiqin dan orang-orang saleh di surga.
Kafilah Jihad tidak terhenti karena syahidnya rekan-rekannya, malah sebaliknya, justru berkembang pesat. Dan ini bukanlah klaim belaka melainkan kenyataan faktual yang dibuktikan oleh sejarah Islam.
Jika kafilah Jihad berhenti karena syahidnya rekan-rekannya, maka agama Islam akan mati pada saat perang Uhud dan Hunain. Panji Allah terus dikibarkan seiring dengan matinya para syuhada, sejak perang Badar hingga saat ini, dan belum pernah diturunkan.
Kafilah Jihadi yang bermunculan di seluruh dunia, dari Timur hingga Barat, mereka semuanya bergerak menuju al Quds (Yerusalem). Karena kesyahidan, pengorbanan dan Jihad dan qital ini, mereka terus bergerak maju dan tempat perkemahan pertama mereka adalah Masjid al Aqsa, in syaa Allah. (haninmazaya/arrahmah.id)