ERBIL (Arrahmah.id) — Pasukan keamanan Kurdi mengatakan 12 rudal balistik ditembakkan ke Kota Erbil, Kurdistan, Irak pada Ahad (13/3/2022).
“Rudal-rudal itu ditembakkan dari luar perbatasan Irak dan Kurdistan, [datang] lebih tepatnya dari timur,” kata siaran pers dari unit kontra-terorisme Kurdistan seperti dilansir Reuters (13/3).
Kantor berita AP mengutip seorang pejabat pertahanan Amerika Serikat (AS) yang mengatakan bahwa rudal-rudal itu ditembakkan dari Iran.
Pejabat keamanan Irak mengatakan setidaknya enam rudal diduga ditembakkan ke arah konsulat AS di Erbil. Namun, seorang pejabat AS, bahwa tidak ada bukti bahwa serangan itu menargetkan konsulat AS. Para pejabat AS mengatakan tidak ada korban militer AS dalam serangan itu.
Penyiar Irak Kurdistan24, yang studionya terletak di dekat konsulat AS, mengudara setelah serangan itu dan menunjukkan pecahan kaca dan puing-puing di lantai studio.
Beberapa hari lalu, serangan Israel di dekat ibu kota Suriah, Damaskus, menewaskan dua anggota Garda Revolusi Iran.
Kantor berita IRNA Iran melaporkan serangan di Erbil sambil mengutip media Irak, tetapi tidak mengatakan dari mana serangan itu berasal.
Pasukan AS yang ditempatkan di kompleks bandara internasional Erbil di masa lalu mendapat serangan roket dan pesawat tak berawak yang oleh pejabat AS disalahkan pada kelompok bersenjata yang bersekutu dengan Iran. Tetapi tidak ada serangan seperti itu yang terjadi selama beberapa bulan.
Terakhir kali rudal balistik diarahkan ke pasukan AS adalah pada Januari 2020 – pembalasan Iran atas pembunuhan AS awal bulan itu terhadap komandan militernya Qassem Soleimani di bandara Baghdad, Irak. Tidak ada personel AS yang tewas dalam serangan tersebut, tetapi banyak yang menderita cedera kepala.(hanoum/arrahmah.id)