MIRJAVEH (Arrahmah.com) – Empat belas personil pasukan keamanan Iran, termasuk petugas intelijen Garda Revolusi, telah ditangkap di wilayah yang berbatasan dengan Pakistan.
Garda Revolusi, pasukan elit Iran, mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Selasa (16/10/2018) bahwa beberapa anggotanya ditangkap oleh kelompok bersenjata di pos perbatasan di kota Mirjaveh, provinsi Sistan-Baluchestan, lansir Al Jazeera.
Pernyataan tidak menyebutkan berapa banyak pasukan Garda Revolusi yang ditangkap, namun kantor berita IRNA mengutip pejabat yang tidak ingin disebutkan namanya melaporkan bahwa 14 tentara telah ditangkap di daerah Lulakdan.
Mereka yang diculik terlibat dalam “operasi keamanan” dan termasuk dua anggota unit intelijen Garda Revolusi, tujuh anggota pasukan Basij, serta penjaga perbatasan Iran, menurut Klub Jurnalis Muda (YJC), dalam sebuah artikel yang kemudian dihapus.
Sebuah kelompok yang berafiliasi dengan Al-Qaeda yang dikenal sebagai Jaisyul Adl, mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
Sebelumnya, Jaisyul Adl disebut-sebut pernah menangkap seorang perwira Iran dan membunuhnya.
“Kami mengharapkan Pakistan menghadapi ‘kelompok teroris’ yang didukung oleh beberapa negara kawasan, dan segera melepaskan pasukan Iran yang diculik,” ujar pernyataan Garda Revolusi.
Iran mengancam akan memukul “surga teroris” di Pakistan
Menteri Luar Negeri Pakistan fokus terhadap laporan penculikan tentara Iran dan mengatakan direktur jenderal operasi militer dari kedua negara melakukan aksi koordinasi.
“Baik militer, di bawah mekanisme bersama yang dibentuk tahun lalu, bekerja untuk memastikan keberadaan para penjaga Iran,” ujar kementerian itu dalam sebuah pernyataan pada Selasa (16/10).
Sistan-Baluchestan telah lama menjadi titik pertempuran, dengan kelompok-kelompok yang berbasis di Pakistan melakukan serangan lintas perbatasan terhadap pos-pos keamanan Iran.
Provinsi ini memiliki komunitas etnis Balochi yang besar, terutama Muslim ahlu sunnah yang melintasi perbatasan, yang mengalami diskriminasi di tangan pemerintah Syiah Iran. (haninmazaya/arrahmah.com)