GOLAN (Arrahmah.id) — Pusat kedaruratan Israel menyatakan sebuah roket dari Lebanon menghantam sebuah lapangan sepak bola di desa Majdal Shams di Dataran Tinggi Golan, Sabtu (27/3/2024). Sekitar 12 orang anak tewas termasuk bayi, lapor Reuters.
Dilansir CNN (28/7), kelompok syiah Hizbullah di Lebanon membantah roket yang menghantam dataran tinggi Golan adalah milik mereka. Pejabat senior Hizbullah, Mohammad Afif, mengatakan kepada Reuters, mereka tak bertanggung jawab atas roket yang menghantam wilayah Golan yang dikuasai Israel tersebut.
Di sisi lain, pada hari yang sama, pasukan militer Israel memaksa warga Palestina pergi dari wilayah selatan Khan Younis di Jalur Gaza karena akan menggempur wilayah tersebut.
Kabar itu dikonfirmasi pihak militer Israel lewat pernyataan resmi, seperti diberitakan AFP pada Sabtu (27/7).
Mereka memaksa penduduk Gaza untuk pindah menuju zona kemanusiaan di al-Mawasi. Militer Israel juga mengklaim telah mengumumkan seruan itu melalui beberapa saluran, dengan klaim mengurangi bahaya terhadap warga sipil.
Hingga akhir Juli ini, genosida oleh Israel sendiri telah menewaskan lebih dari 39 ribu warga sipil, dengan sebagian besar perempuan dan anak.
Seruan ini adalah kelanjutan manuver Israel yang kembali bertempur melawan para pejuang Palestina di Khan Younis pada Jumat (26/7). Serangan itu menghancurkan terowongan hingga infrastruktur lainnya.
Sementara itu, lebih dari 182 ribu warga Gaza tercatat mengungsi selama empat hari akibat pertempuran sengit di Khan Younis yang berlangsung pekan ini di wilayah tengah dan timur.
Kini Khan Younis selatan menjadi wilayah berikutnya yang dipaksa kosong.
Militer Israel juga mengklaim pasukannya telah melenyapkan sekitar 100 orang yang diduga teroris di wilayah tersebut.
Sejumlah saksi mengatakan pertempuran sengit terus berlanjut di sekitar Khan Younis timur pada Jumat. Rumah Sakit Nasser mengatakan, 26 jenazah telah dibawa ke lokasi medis.
Sebelumnya, sekitar 400 ribu warga Palestina mengungsi di kota tersebut usai pasukan Zionis menyerang al-Mawasi barat pada pekan lalu yang menewaskan sedikitnya 900 orang.
Berdasarkan catatan PBB, sebagian besar dari penduduk Gaza telah mengungsi setidaknya satu kali akibat pertempuran. (hanoum/arrahmah.id)