BELANDA (Arrahmah.com) – Anggota Parlemen Belanda dari partai Buruh mendesak Menteri Dalam Negeri Liesbeth Spies untuk bertindak berdasarkan pendiriannya dan secara resmi membatalkan rancangan udang-undang yang melarang pemakaian cadar atau burka bagi Muslimah dan pelarangan kewarganegaraan ganda.
Spies mengatakan dalam sebuah wawancara dengan koran Belanda Volkskrant bahwa kedua masalah tersebut tidak lagi menjadi prioritas utama tetapi berencana untuk menyerahkannya ke parlemen untuk memutuskan apa yang harus dilakukan.
Spies yang berkampanye untuk partai Kristen Demoktrat mengatakan “Parlemen ingin menyimpan (larangan) kewarganegaraan ganda ke tempat sampah. Jika itu terjadi dengan larangan burka. Saya tidak akan meneteskan air mata”.
Aliansi koalisi pemerintahan Belanda runtuh pada bulan lalu ketika Geert Wilders, pemimpin partai anti-Islam PVV, menarik diri setelah tidak menyetujui langkah-langkah pemangkasan anggaran. Kedua larangan yang kontroversial itu dipelopori oleh kebijakan PVV. Koalisi minoritas Belanda awalnya menyetujui larangan tersebut pada akhir Januari 2012. Namun kini Wilders tidak memiliki pengaruh kuat lagi di Parlemen Belanda seiring dengan mundurnya Perdana Menteri Belanda yang menyebabkan pemerintahan Belanda runtuh. (siraaj/arrahmah.com)