AMSTERDAM (Arrahmah.com) – Pemerintah Belanda mengatakan pihaknya akan melarang cadar yang menutupi wajah bagi para Muslimah karena dinilai mencemoohkan gaya hidup dan budaya Belanda, Reuters pada Sabtu (17/9/2011).
Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte, juga mengumumkan aturan ketat untuk imigran dan pencari suaka yang ingin memiliki kewarganegaraan Belanda.
Reputasi Belanda sebagai negara yang relatif memberi kemudahan pada imigrasi telah berubah selama dekade terakhir. Hal ini mencerminkan kekhawatiran sejumlah pihak atas semakin besarnya jumlah imigran Muslim.
“Pemerintah berkeyakinan bahwa memakai pakaian yang benar-benar menutup tubuh hingga wajah secara fundamental bertentangan dengan kehidupan publik, di mana orang diakui melalui wajah mereka,” kata pemerintah Belanda dalam sebuah pernyataan.
“Pakaian ini mencegah integrasi para penggunanya di tengah-tengah masyarakt serta bertentangan dengan prinsip-prinsip kesetaraan antara laki-laki dan perempuan.”
Langkah-langkah baru yang diambil Belanda juga mencerminkan pengaruh politik yang dimiliki oleh Geert Wilders dan partainya yang anti-Islam dan anti-imigrasi. Partai Kebebasan pimpinan Wilders selama ini merupakan partai ketiga terbesar di parlemen.
Wilders berjanji memberikan dukungan penting di parlemen dalam merealisasikan kebijakan diskriminatif yang ketat terhadap Islam dan imigrasi.
Sementara itu, pemerintah berdalih pihaknya tidak sedang membatasi kebebasan beragama melalui pengesahan larangan ini. Namun jika hal tersebut dirasa perlu untuk melindungi karakter budaya dan cara hidup di Belanda “mengapa tidak?” bela pemerintah Belanda.
Wilders berharap agar larangan ini sudah mulai diumumkan dan diberlakukan tahun ini. (althaf/arrahmah.com)