FPI Update (armnews) – Saat ini, sebagian kaum muslimin mungkin mengalami kebingungan terkait peristiwa Provokasi 1 Juni 2008 di Monas. Apakah mereka harus membela Front Pembela Islam (FPI), atau membela Aliansi Kebangsaan untuk Kebebasan Beragama dan Berkeyakinan (AKK-BB)?
Selintas, jika hanya melihat tayangan-tayangan media elektronik maupun cetak, maka opini kaum muslimin tergiring untuk ikut mencerca dan meminta pembubaran FPI dan simpati kepada AKK-BB. Padahal, kalau mau berfikir sejenak, merenung, menimbang dan membandingkan, lalu kembali ke standar nilai hakiki, yakni Al-Qur’an dan As Sunnah, maka persoalannya akan menjadi berbeda. Bagaimanakah sikap kaum muslimin seharusnya?
Siapa FPI Siapa AKK-BB?
Tak kenal maka tak sayang. Ungkapan ini tetap relevan sebelum kita membahas lebih jauh peristiwa provokasi 1 Juni 2008. Siapakah sebenarnya FPI, dan juga AKK-BB? Apa visi dan misi mereka?
Dalam situs FPI: http://fpipetamburan.blogspot.com dijelaskan tentang visi misi FPI, yakni:
“Posisi FPI menjadi semacam Pressure Group di Indonesia, untuk mendorong berbagai unsur pengelola negara agar berperan aktif dalam memperbaiki dan mencegah kerusakan moral dan akidah umat Islam, serta berinisiatif membangun suatu tatanan sosial, politik & hukum yang sejalan dengan nilai-nilai syariat Islam.” (Habib Rizieq, Ketua Umum FRONT PEMBELA ISLAM, 2007).
Sebuah tujuan yang mulia dan sesuai dengan tuntunan syari’at agar adanya kelompok yang selalu menyeru kepada kebaikan (Islam) dan beramar ma’ruf nahi munkar. Allah swt. berfirman,
“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung.” (Ali Imran: 104)
Dalam kiprahnya, FPI konsisten untuk ber-amar ma’ruf nahi munkar, meski kadang sebagian umat Islam kurang setuju dengan ‘cara’ amar ma’ruf nahi munkar FPI yang lebih banyak menggunakan ‘tangan’. Dalam Islam etika amar ma’ruh nahi munkar sendiri memang bertingkat.
Abu Sa’id al Khudri r.a. meriwayatkan bahwa Rasulullah Saw. bersabda:
“Siapa saja yang melihat kemungkaran dia harus mengubahnya dengan tangan, jika dia tidak bisa kemudian dengan lidahnya, dan jika dia tidak bisa maka dengan hatinya, dan itu adalah selemah-lemahnya Imaan.”
Lalu, apakah AKK-BB adalah sebuah kemungkaran sehingga FPI bermaksud untuk mengubahnya?
Dalam situs AKK-BB: http://akkbb.wordpress.com dijelaskan bahwa Aliansi ini dibentuk oleh beberapa lembaga yang concern terhadap kebebasan beragama dan berkeyakinan, untuk melakukan kampanye anti kekerasan atas nama agama, dan melakukan advokasi terhadap kelompok-kelompok yang ditindas atas nama perbedaan keyakinan dan agama.
Dari penjelasan tersebut, maka siapapun bisa mencium kuatnya aroma pluralisme (menyamakan dan membenarkan semua agama) dan liberalisme (kebebasan berprilaku) pada AKK-BB ini. Bahkan, kalau ditelusuri lebih mendalam lagi, maka terlihat jelas bahwa keberadaan AKK-BB hanya untuk mendukung Ahmadiyyah, yang telah dinyatakan sesat dan menyesatkan oleh MUI. Dengan begitu, AKK-BB adalah kemungkaran atau menyuarakan dan memperjuangkan kemungkaran!
Karena secara tegas Allah SWT melarang kaum muslimin untuk meyakini dan membenarkan keyakinan (agama, ideologi, faham) lain selain Islam;
“Dan barangsiapa mencari agama selain Islam, dia tidak akan diterima, dan di akhirat dia termasuk orang yang rugi.” (Ali Imran: 85)
Bahkan apabila diperhatikan secara seksama perjalanan historis dan ideologi kelompok sesat dan menyesatkan Ahmadiyah dengan AKK-BB, kita akan menemukan benang merah antara keduanya, yakni permusuhan terhadap syariat Islam, pertemanan dengan kalangan Zionis, mengedepankan berbaik sangka terhadap non-Muslim dan mendahulukan kecurigaan terhadap kaum Muslimin. Ini juga jelas sebuah kemungkaran yang besar!
Secara jelas hal di atas bertentangan dengan perintah Allah SWT dalam Al-Qur’an, sebagaimana firman-Nya :
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin(mu); sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagian yang lain. Barangsiapa di antara kamu mengambil mereka menjadi pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.” (Al Ma-idah: 51)
Kelompok-kelompok yang bergabung dalam AKK-BB bisa menunjukkan siapa sebenarnya AKK-BB dan apa visi misinya. Ada 67 kelompok yang bergabung dalam aliansi AKK-BB, yaitu :
- Indonesian Conference on Religion and Peace
- National Integration Movement
- The Wahid Institute
- Kontras
- LBH Jakarta
- Jaringan Islam Kampus (JaRiK)
- Jaringan Islam Liberal
- Lembaga Studi Agama dan Filsafat
- Generasi Muda Antar Iman
- Crisis Center Gereja Kristen Indonesia
- Institut DIAN/Interfidei
- Masyarakat Dialog Antar Agama
- Komunitas Jatimulya
- eLSAM
- Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI)
- Aliansi Nasional Bhinneka Tunggal Ika
- Lembaga Kajian Agama dan Jender
- Pusaka Padang
- Yayasan Tunas Muda Indonesia
- Konferensi Waligereja Indonesia
- Komunitas Utan Kayu
- Gerakan Anti Diskriminasi Indonesia (GANDI)
- Persekutuan Gereja-gereja Indonesia
- Forum Mahasiswa Ciputat
- Jemaat Ahmadiyah Indonesia
- Gerakan Ahmadiyah Indonesia
- Tim Pembela Kebebasan Beragama
- El_Ai_Em Ambon
- Yayasan Ahimsa (YA) Jakarta
- Gedong Gandhi Ashram (GGA) Bali
- Koalisi Perempuan Indonesia (KPI)
- Dinamika Edukasi Dasar (DED) Jogjakarta
- Forum Persaudaraan Antar-Umat Beriman Jogjakarta
- Forum Suara Hati Kebersamaan Bangsa (FSHKB) Surakarta
- SHEEP Indonesia Jogjakarta
- Forum Lintas Agama Jawa Timur Surabaya
- Lembaga Kajian Agama dan Sosial Surabaya
- LSM Adriani Poso
- PRKP Poso
- Komunitas Gereja Damai
- Komunitas Gereja Sukapura
- GAKTANA
- Wahana Kebangsaan
- Yayasan Tifa
- Komunitas Penghayat
- Forum Mahasiswa Syariah se-Indonesia NTB,
- Relawan untuk Demokrasi dan Hak Asasi Manusia (REDHAM) Lombok
- Forum Komunikasi Lintas Iman Gorontalo
- Crisis Center SAG Manado
- LK3 Banjarmasin
- Forum Dialog Antar Kita (FORLOG-Antar Kita) Sulawesi Selatan Makassar
- Jaringan Antar-iman se-Sulawesi,
- Forum Dialog Kalimantan Selatan (FORLOG KALSEL) Banjarmasin
- PERCIK Salatiga
- Sumatera Cultural Institut Medan
- Muslim Institut Medan
- PUSHAM UII Jogjakarta
- Swabine Yasmine Flores-Ende
- Komunitas Peradaban Aceh
- Yayasan Jurnal Perempuan
- AJI Damai Yogyakarta
- LBH Padang
- Lensa NTB
- PP Fatayat NU
- Kapal Perempuan
- AKUR Bandung
- AKUR NTB
Kaum muslimin bisa melihat bahwa dari ke 67 kelompok yang menjadi komponen AKK-BB tersebut terdapat nama Jema’at dan Gerakan Ahmadiyyah Indonesia di urutan ke 25 dan 26 yang jelas-jelas sesat dan menyesatkan. (Baca juga artikel Mengapa Ahmadiyyah Sesat dan Menyesatkan? di situs: www.arrahmah.com ). Herannya, tuntutan kaum muslimin agar Ahamdiyyah dibubarkan malah belum juga terealisir hingga saat ini.
Kelompok-kelompok aliansi di AKK-BB lebih dikenal di kalangan masyarakat sebagai LSM yang biasanya menerima dana “asing” yang nota bene adalah musuh kaum muslimin. Di urutan ke 7 misalnya, terdapat nama Jaringan Islam Liberal atau JIL. Ulil Absar Abdallah, koordinator JIL yang saat ini mukim di Inggris secara terang-terangan mengatakan bahwa dia memang mendapatkan suntikan dana sebesar Rp. 1,4 miliar dari The Asia Foundation, kalangan Yahudi Amerika, dan CIA.
Lalu ada juga Goenawan Muhammad, jurnalis Tempo (yang hariannya memfitnah Ketua Laskar Umat Islam, Munarman), penggagas JIL dan juga aktivis Komunitas Utan Kayu (di urutan ke 21) telah lama diketahui sepak terjangnya sebagai seorang pluralis liberalis dan anti penegakan syariat Islam.
Goenawan Muhammad yang ikut hadir dalam peristiwa Provokasi 1 Juni 2008 dan gencar mengadakan konferensi pers membela AKK-BB sering mendapatkan sponsor dari kalangan yahudi Israel. Tel Aviv University (TAU) memberikan penghargaan “Dan David Prize” kepada Goenawan Mohammad (GM). Dia juga menerima hadiah uang senilai $ 250.000 AS (sekitar Rp. 2,3 milyar). Pemberian penghargaan dan hadiah uang itu didasarkan kepada aktivitas Goenawan Mohammad selama 30 tahun terakhir yang memperjuangkan kebebasan pers dan jurnalisme yang independen di Indonesia, negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia. Penghargaan ini mengambil nama seorang pengusaha Yahudi yaitu Dan David. Penyelenggaraannya dilakukan oleh TAU secara rutin tiap tahun di Tel Aviv. Selain popular di dunia pers, GM juga sukses menggerakkan proses sekularisasi di Indonesia. GM dianggap berperan besar ‘membesarkan’ Abdurrahman Wahid dan Nurcholis Madjid, sebagai lokomotif liberalisasi Islam di Indonesia.
Selain itu, ada Musdah Mulia, seorang aktivis feminis liberal, yang jelas-jelas mewakili banyak komunitas aksi kesetaraan jender. Baru-baru ini, profesor UIN ini bahkan memperbolehkan perkawinan sejenis. Lagi-lagi pihak asing Barat adalah pemasok dana bagi lembaga-lembaga perusak aqidah umat Islam ini, termasuk kepada Musdah Mulia.
The Asia Foundation (TAF), sebuah LSM internasional dikenal sebagai pemasok dana bagi lembaga-lembaga dan pendukung-pendukung Islam liberal dan pelbagai macam LSM asing pernah memberikan dana kepada Tim Pengarusutamaan Gender (TPG) Pimpinan Musdah Mulia, yang secara terang-terangan mengucapkan terima kasih kepada TAF pada kata pengantar Counter Legal Draft Kompilasi Hukum Islam (CLD KHI). Salah seorang pejabat Departemen Agama yang tidak mau disebutkan namanya menyatakan, untuk menggolkan CLD KHI (undang-undang anti syariat Islam), TAF mengucurkan dana sebanyak enam miliar rupiah.
Sedikit kajian terhadap kelompok-kelompok dan para pemimpin aliansi AKK-BB di atas cukup untuk mengetahui hakikat dari keberadaan aliansi ini. Bukan sebuah kebetulan tentunya jika banyak tokoh-tokoh AKK-BB merupakan orang-orang yang merekalan dirinya menjadi pelayan kepentingan zionisme yahudi, termasuk Abdurrahman Wahid yang juga baru saja pulang dari Israel dan mendapatkan penghargaan dari para zionis (The Wahid Institute menempati posisi nomer 3 dalam aliansi AKK-BB, dan juga Indonesian Conference on Religion and Peace (ICRP) di urutan pertama)
Mereka ini memang bergerak dengan mengusung wacana demokrasi, HAM, anti kekerasan, pluralitas, keberagaman, dan sebagainya. Sesuatu yang absurd sesungguhnya karena donatur utama mereka, Amerika, terang-terangan menginjak-injak prinsip-prinsip ini di berbagai belahan dunia seperti di Palestina, Irak, Afghanistan, dan sebagainya.
Tidak aneh juga kalau kemudian mereka mati-matian mendukung dan membela Ahmadiyyah yang sesat dan menyesatkan. Bahkan peristiwa Provokasi 1 Juni 2008 semakin diprovokasi oleh media-media cetak maupun elektronik yang mendukung pluralisme dan liberalisme dan anti penegakan syari’at di negeri ini. Maka bermunculan ancaman-ancaman dan tuntutan untuk membubarkan FPI.
Padahal jelas, dengan sedikit berfikir, mengkaji, dan merenung untuk segera kembali ke tuntunan Al-Qur’an dan As Sunnah, maka umat Islam akan tahu siapa yang sebenarnya harus dibela dan siapa yang harus dilawan. FPI, bagaimana pun adanya, jelas menyuarakan amar ma’ruf nahi munkar. Dengan demikian harus dibela!
Sementara itu, AKK-BB adalah kumpulan kelompok liberal sekuler, bahkan tidak sedikit yang menjadi ‘kaki-tangan’ yahudi zionis Israel, maka jelas itu adalah sebuah kemungkaran yang harus dilawan!
Allah swt. berfirman:
“Janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir menjadi wali dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Barang siapa berbuat demikian, niscaya lepaslah ia dari pertolongan Allah, kecuali karena (siasat) memelihara diri dari sesuatu yang ditakuti dari mereka. Dan Allah memperingatkan kamu terhadap diri (siksa)-Nya. Dan hanya kepada Allah kembali (mu).” (Ali Imran: 28)
Juga firman-Nya :
“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan pernah rela (redha) kepada kamu hingga kamu mengikuti agama (millah) mereka.” (Al Baqarah: 120)
Wallahu’alam bis Showab! [fachry/arrahmah.com]