KAIRO (Arrahmah.com) – Bekas kelompok Jihad pada Senin (30/4/2012) mengatakan pihaknya akan kembali mencalonkan kandidat Islamis moderat dalam pemilihan presiden bulan depan, menghadapi kekuatan besar Ikhwanul Muslimin di Mesir.
Pengumuman dari Gamaa Islamiya menyediakan dorongan untuk Abdel-Moneim Abolfotoh dalam suara 23-24 Mei. Ia menerima dukungan serupa dari kelompok ultrakonservatif Salafi pekan lalu.
Senior Gamaa, Assem Abdel-maged mengatakan dalam jajak pendapat internal menunjukkan bahwa mayoritas dalam grup tersebut mendukung abolfotoh.
“Kami merasa bahwa terlalu banyak untuk Ikhwanul Muslimin (IM) memiliki segalanya/ Parlemen dengan dua kamar, presiden dan kabinetnya,” ujarnya. “Ini berbahaya bagi gerakan Islam secara keseluruhan,” lanjutnya.
Dukungan Gamaa kemungkinan akan meningkatkan suara Abolfotoh di kubu suara kelompok itu di provinsi selatan Kairo.
IM memenangkan hampir separus kursi di parlemen dalam pemilu terakhir. Gerakan yang lebih “keras”, Salafi, yang menganjurkan pelaksanaan hukum syariah, memenangkan hampir seperempat kursi di parlemen.
Saad Emara, seorang anggota parlemen dan anggota senior IM menyatakan kekhawatirannya atas pecahnya suara Islam tapi mengatakan bahwa “perhitungan politik” Salafi mungkin mendorong mereka untuk mendukung saingan.
Gamaa disebut-sebut terlibat dalam pembunuhan Presiden Mesir, Anwar Sadat di tahun 1981. Kelompok ini berjuang memerangi rezim Hosni Mubarak dalam pemberontakan berdarah pada tahun 1980-an dan 1990-an, berusahan untuk mendirikan negara Islam di Mesir sebelum akhirnya menyangkal perjuangan bersenjata dan bergerak ke dalam politik mainstream. (haninmazaya/arrahmah.com)