GAZA (Arrahmah.id) – Pertempuran di Jalur Gaza tak berkurang intensitasnya meski telah memasuki bulan kesebelas sejak Operasi Banjir al-Aqsa pada 7 Oktober tahun lalu. Kekuatan perlawanan tak pernah mengendur sedikit pun dalam menghalau serangan tentara pendudukan ‘Israel’ yang menyebabkan banyaknya tentara yang tewas.
Perlawanan rutin mendokumentasikan penargetan para tentara Zionis ini. Di sisi lain, militer ‘Israel’ menyembunyikan jumlah tentaranya yang tewas di Gaza.
Lalu, bagaimana cara kerja pengumuman kematian tentara ‘Israel’? Mereka mengumumkan sebagian kematian kepada keluarga, dan jika kabar itu tersebar, tentara ‘Israel’ secara resmi mengumumkan kematian yang telah bocor.
Pembunuhan atas Perintah Hannibal selalu diumumkan dengan segera. Di mana mereka mengklaim prajurit itu hilang dan kemudian ditemukan tewas, padahal sebenarnya dibom setelah seorang pejuang Al-Qassam menangkapnya hidup-hidup.
Jika beberapa tentara ‘Israel’ tewas dalam penyergapan dan salah satunya adalah seorang Druze dengan nama Arab atau pemukim Ethiopia, mereka hanya akan mengumumkan kematian itu karena itu menguntungkan Hasbara.
Jika prajurit yang terbunuh adalah putra seorang pejabat ‘Israel’, hal itu diumumkan segera untuk memberi kesan kepada para pemukim bahwa bahkan para pemimpin mereka menderita bersama mereka. Ini adalah bagian dari Hasbara internal. Metode pengumuman selektif ini adalah bagian dari strategi yang lebih luas untuk mengendalikan narasi dan mempertahankan citra palsu tertentu tentang militer ‘Israel’ dan “masyarakat pemukim.”
Semua insiden yang mereka sebut sebagai tembakan kawan bukanlah tembakan kawan. Tidak ada tembakan kawan dalam pertempuran di Gaza. Mereka melakukan ini untuk mendiskreditkan perlawanan Palestina.
Beberapa kematian dikaitkan dengan kecelakaan mobil atau insiden yang tidak biasa. Kenyataannya, para prajurit ini terbunuh di Gaza. Mereka juga mengumumkan beberapa kematian hanya kepada keluarga, menginstruksikan mereka untuk tidak mempublikasikan apa pun di media sosial untuk tujuan “nasional yang lebih besar”.
Jika kabar itu tersebar, tentara ‘Israel’ secara resmi mengumumkannya sesudahnya. Jika yang tewas adalah tentara bayaran yang bepergian untuk memperjuangkan tanah yang dijanjikan atau dolar yang dijanjikan, mereka tidak diumumkan.
Sebelumnya, Abu Bilal, juru bicara militer Brigade Al-Mujahidin, mengonfirmasi bahwa kapal-kapal yang berlabuh di Mediterania dekat pantai Gaza digunakan sebagai kamar mayat terapung untuk tentara bayaran, yang kemudian diangkut ke lokasi yang tidak diketahui.
How do Israeli army death announcements work?
They announce a fraction of deaths to the families, and if word gets out, the Israeli army officially announces the deaths that have already been leaked.
Hannibal Directive kills are always announced promptly. The last one, where… pic.twitter.com/1fAR0AACNk
— Warfare Analysis (@warfareanalysis) August 28, 2024
(zarahamala/arrahmah.id)