SOLO (Arrahmah.com) – Mengapa kelompok Syiah sedemikian kerasnya dalam memusuhi kaum Sunni (Ahlus Sunah)? Padahal mereka sendiri mengaku menyembah Tuhan yang sama (Allah Subhanahu wata’ala), dan mengaku memiliki Nabi yang sama (Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam)? Mengapa permusuhan mereka dengan kaum Muslim Sunni menyamai, bahkan lebih keji dibandingkan kelompok Yahudi dalam memerangi, dan menjajah kaum Muslimin di Palestina? Apakah memang ada kesamaan antara Yahudi dengan Syiah, sehingga mereka sama – sama memusuhi, membantai, menyiksa kaum Muslimin? Dan pertanyaan terbesar apakah Syiah masih bagian dari Islam?
Ternyata apabila kita pelajari sejarah lebih seksama, maka awal mula munculnya kelompok Syiah sendiri adalah hasil ciptaan Abdullah bin Saba’ yakni seorang Yahudi – munafik yang menyembunyikan kekufuran dan menampakkan keIslaman yang pada hakikatnya benci melihat Islam tersiar dan tersebar di bumi Jazirah Arab, di Imperium Romawi, negeri-negeri Persi hingga ke Afrika dan selain jauh di Asia, bahkan berkibar-kibar di bumi Eropa.
Maka dengan itu, tidak heran ajaran Syiah mirip dengan Yahudi. Sebagai contoh orang Yahudi mengatakan yang layak memegang kekuasaan adalah keluarga Dawud r. Sedangkan kata Syiah tidak layak menduduki imamah (kekuasaan) kecuali anak turun ‘Ali bin Abi Thalib (Ahlul Bait). Bahkan dalam menyikapi hal tersebut, Imam Bukhori dalam Kholgul Afail halaman 125, pernah berkata, “Bagi saya sama saja, apakah aku solat dibelakang Imam yang beraliran JAHM atau Rofidhoh (Syiah) atau aku solat di belakang Imam Yahudi atau Nasrani. Dan seorang Muslim tidak boleh memberi salam pada mereka, dan tidak boleh mengunjungi mereka ketika sakit juga tidak boleh kawin dengan mereka dan tidak menjadikan mereka sebagai saksi, begitu pula tidak makan hewan yang disembelih oleh mereka.”
Dan tidak hanya sampai disitu saja tentang rusaknya ajaran Syiah, dari segi Aqidahpun kelompok Syiah juga terdapat penyimpangan. Mulai dari keyakina mereka bahwa Al Qur’an yang beredar sekarang tidak sesuai dengan Mushaf Qur’an keyakinan mereka (Mushaf Fatimiah) yang tebalnya tiga kali dari Mushaf yang sekarang ada, kemudian keyakinan mereka memandang halal harta dan darah Ahlus Sunnah, lebih kafir daripada Yahudi dan Nasrani.
Sehingga setelah mengetahui fakta hubungan antara Syiah dan Yahudi, serta kebobrokan aqidah yang dimiliki mereka, maka penting rasanya bagi kita untuk menyadarkan kaum muslimin tentang hal tersebut. Karena masih banyak yang beranggapan bahwa Syiah masih bagian dari Islam, bahkan ada yang menyatakan Syiah adalah “Aliran Mahdzab Baru” yang harus diakui keberadaannya.
Berangkat dari sinilah kami insya Allah berencana mengadakan Bedah Buku ” Syiah dan Zionis Bersatu Hantam Islam“. Berharap mampu menyibak tabir syubhat tentang syiah serta mampu menjelaskan kepada umat tentang makar – makar yang dibuat musuh untuk menjatuhkan kejayaan Islam.
Untuk lebih diketahui lagi oleh kaum Muslimin di kota Solo akan bahaya persekongkolan Syiah dan Yahudi dalam menggempur Islam, maka akan di gelar bedah buku ‘Zionis & Syiah Bersatu Hantam Islam’, di Masjid Baitul Makmur Solo Baru Sukoharjo, Ahad 1 September 2013 jam 08.00 wib.
Pembicara pada acara bedah buku tersebut rencanaya adalah, ketua Majelis Inteletual Ulama Muda Indonesia (MIUMI) DKI Jakarta Ustadz Anung Al Hammat Lc. M.Pd.I, dan penulis Buku ‘Zionis & Syiah Bersatu Hantam Islam’, Muhammad Pizaro Novelan Tauhidi S.Sos.I.
(azmuttaqin/arrahmah.com)