ULM (Arrahmah.com) – Beberapa Muslimah diserang oleh seorang pria dengan pisau di sebuah acara “Mendukung Keanekaragaman” yang digelar pada Sabtu (28/9/2019) di kota Ulm Jerman selatan, ungkap penyelenggara acara.
Acara yang digelar oleh asosiasi Turki-Muslim (IGMG) ini, dimaksudkan untuk meningkatkan kesadaran tentang peningkatan sentimen anti-Muslim di Jerman.
Bekir Altaş, kepala IGMG, mengutuk serangan di acara damai itu.
“Di sebuah stan yang didirikan di acara itu, tiba-tiba seorang lelaki menyerang para Muslimah yang tengah mengunjungi stan, dan kemudian menyerang staf kami. Pelaku melakukan serangan dengan menggunakan pisau,” kata Altas, sebagaimana dilansir Daily Sabah.
Petugas keamanan berhasil meringkus dan mengamankan pelaku. Tidak ada korban luka dalam serangan ini.
Dua puluh lima acara di Jerman dan Belanda diselenggarakan untuk meningkatkan kesadaran tentang diskriminasi yang dihadapi perempuan Muslim dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Kepala komunikasi IGMG Ilknur Küçük mengatakan di Cologne bahwa wanita Muslim, terutama yang mengenakan jilbab, sering menghadapi diskriminasi setiap hari baik berupa kekerasan verbal maupun kekerasan fisik.
Esma Taner, kepala komunikasi Organisasi Wanita Federasi Islam Belanda (NIF) mengatakan mereka berharap stigma negatif terhadap wanita Muslim akan hilang.
“Kami juga hidup dalam masyarakat ini. Sama seperti semua orang hidup dan diterima seperti yang mereka inginkan, kami juga ingin diterima seperti itu,” ujarnya.
Jerman, negara berpenduduk lebih dari 81 juta orang, memiliki populasi Muslim terbesar kedua di Eropa Barat, setelah Perancis.
Dalam beberapa tahun terakhir, sikap negatif terhadap para imigran dan komunitas Muslim di Jerman dilaporkan semakin meningkat. Bahkan dari Januari hingga September, pihak berwenang menghitung terdapat 578 serangan terhadap Muslim, masjid, dan institusi lain di Jerman. (rafa/arrahmah.com)