IDLIB (Arrahmah.com) – Para pemimpin beberapa kelompok pejuang Suriah dengan suara bulat menolak perjanjian “gencatan senjata” di Idlib, Sputnik berbahasa Arab melaporkan pada Selasa (17/3/2020), mengutip sumber-sumber di provinsi tersebut.
Menurut laporan, kelompok-kelompok pejuang oposisi telah menanggapi “gencatan senjata” dengan mendorong bala bantuan ke garis depan di Idlib, ketika mereka bersiap untuk menghadapi pasukan rezim Asad.
Lebih lanjut, laporan mengatakan gerilyawan telah mengancam akan menyerang pasukan Rusia jika mereka berupaya melakukan patroli di dekat garis mereka.
Mengutip sumber-sumber lokal di Idlib, Sputnik mengatakan, Anshar Al-Tawhid, yang merupakan bagian dari koalisi Jihadi, telah menolak perjanjian gencatan senjata.
Sputnik juga mengatakan Partai Islam Turkestan (TIP) dan Hai’ah Tahrir Syam (HTS) juga telah menolak gencatan senjata, meskipun faktanya mereka belum merilis pernyataan mengenai perjanjian tersebut.
Mereka menambahkan bahwa HTS telah menginstruksikan para pejuangnya untuk menargetkan militer Rusia di Idlib. (haninmazaya/arrahmah.com)