KUALA LUMPUR (Arrahmah.id) – KFC tidak pernah masuk dalam daftar merek yang akan diboikot, kata kelompok Boikot, Divestasi, Sanksi (BDS) Malaysia yang pro-Palestina.
Sebab, menurutnya KFC tidak melakukan hal yang sama seperti McDonald’s, yakni memberikan makanan gratis kepada tentara “Israel” dari cabangnya di “Israel”, lansir Malaysia Kini (26/5/2024).
“Sebagai informasi, KFC tidak pernah masuk dalam daftar boikot BDS Malaysia. Kami tidak pernah mengampanyekan warga Malaysia untuk memboikot KFC dari dulu hingga sekarang,” kata Ketua BDS Malaysia, Nazari Ismail, dalam keterangannya di Instagram.
Nazari mengatakan, sebagian pelanggan mengeluh dan menolak membeli KFC karena mahalnya harga dan bukan karena isu Palestina.
Media sebelumnya memberitakan, berdasarkan data Google Map, ada 108 cabang KFC yang ditutup sementara.
The Straits Times mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya dari QSR Brands, yang mengelola KFC, yang mengatakan penutupan tersebut karena dampak boikot.
Terdapat lebih dari 600 restoran KFC di Malaysia yang dioperasikan oleh QSR, yang kini dimiliki oleh Johor Corporation, sebuah entitas pemerintah negara bagian Johor.
BDS Malaysia sebelumnya mendesak pemerintah untuk mengecualikan perusahaan mana pun yang diketahui terlibat dalam pembantaian di Gaza dari kontrak pengadaan pemerintah.
Perusahaan-perusahaan tersebut termasuk perusahaan senjata Lockheed Martin, Google, dan perusahaan minyak dan gas Caltex/Chevron.
Perusahaan lain yang terdaftar oleh BDS Malaysia meliputi:
BAE Systems
Caterpillar
Siemens
JC Bamford
HD Hyundai
Intel
Hikvision
TKH Security
Perusahaan-perusahaan dalam daftar tersebut dipilih karena berbagai alasan, termasuk memasok peralatan yang digunakan secara langsung dalam kekerasan terhadap warga Palestina atau untuk tujuan investasi. (haninmazaya/arrahmah.id)