LONDON (Arrahmah.id) – BBC berada dalam kontroversi usai salah satu pembawa beritanya dianggap membuat pernyataan provokatif yang menyiratkan bahwa “pasukan “Israel” dengan senang hati membunuh anak-anak.” Pernyataan tersebut menyebabkan protes publik, sehingga BBC menawarkan permintaan maaf.
Anjana Gadgil dianggap membuat komentar kontroversial selama siaran Selasa malam (4/7/2023) di mana mantan Perdana Menteri “Israel” Naftali Bennett diundang untuk membahas aksi militer “Israel” di Jenin.
Konfrontasi muncul ketika Gadgil menanyai Bennett tentang korban usia remaja dari operasi militer tersebut.
Dia berkata: “Militer “Israel” menyebut ini sebagai ‘operasi militer’, tetapi kita sekarang tahu bahwa anak-anak muda dibunuh, empat di antaranya berusia di bawah 18 tahun.
“Apakah hal itu yang benar-benar ingin dilakukan oleh militer? Membunuh anak-anak muda berusia antara 16 dan 18?”
Bennett membalas pernyataan Gadgil, menyatakan bahwa 11 orang yang tewas adalah anggota milisi dan kematian tersebut adalah tanggung jawab mereka setelah memilih untuk mengangkat senjata.
Dia lebih jauh menjelaskan, mengatakan sejumlah kematian warga sipil “Israel” selama setahun terakhir akibat serangan teror yang pelakunya dilatih di Jenin, yang dia gambarkan sebagai “pusat teror.”
Dia menambahkan: “Semua orang Palestina yang terbunuh adalah teroris, dalam kasus ini.”
Gadgil menukas: “Teroris, tapi anak-anak. Pasukan “Israel” dengan senang hati membunuh anak-anak.”
Bennett mengomentari dengan bertanya: “Jika ada seorang Palestina berusia 17 tahun yang menembaki keluarga Anda, siapa dia?”
Pembawa acara melanjutkan: “PBB telah mendefinisikan mereka sebagai anak-anak.”
Menanggapi kontroversi tersebut, juru bicara BBC mengatakan bahwa mereka “menerima umpan balik dan keluhan tentang wawancara dengan Naftali Bennett di saluran BBC News mengenai peristiwa baru-baru ini di Tepi Barat dan “Israel”.
“Keluhan yang diajukan terkait dengan pertanyaan pada wawancara khusus tentang kematian anak-anak muda di kamp pengungsi Jenin.
“Perserikatan Bangsa-Bangsa mengangkat isu dampak operasi di Jenin terhadap anak-anak dan remaja.
“Meskipun ini adalah subjek yang sah untuk diperiksa dalam wawancara, kami mohon maaf karena bahasa yang digunakan dalam pertanyaan ini tidak diutarakan dengan baik dan tidak pantas.”
Terlepas dari kontroversi tersebut, BBC menyatakan bahwa mereka melaporkan peristiwa yang lebih luas di Jenin secara adil dan menyeluruh. (zarahamala/arrahmah.id)