LONDON (Arrahmah.id) – Lampu studio telah padam di radio BBC Arab untuk terakhir kalinya setelah 85 tahun mengudara dari stasiun yang mengangkat cerita tentang Krisis Suez, Nakba Palestina, dan pemberontakan Arab’s Spring 2011.
Pada Jumat (27/1/2023) pukul 13:00 waktu setempat, pembawa acara Nour Eddine Zorgui dan Mahmoud al-Mosallem mengucapkan kata ikonik “Huna London” untuk terakhir kalinya.
“Kami berterima kasih atas cinta dan kesetiaan Anda pada layanan kami. Anda adalah alasan dari perjalanan yang membanggakan ini. Ini bukanlah ucapan selamat tinggal,” kata al-Mosallem dalam siaran terakhirnya.
“Kami akan menyelesaikan dari mana kami memulai, dengan slogan terkenal itu – kami di sini di London, di BBC”.
BBC Arab, yang didanai hingga 2013 oleh kantor luar negeri Inggris, telah menjadi andalan media penyiaran berbahasa Arab dan bagian dari soft power Inggris di kawasan Middle East and North Africa (MENA) selama beberapa dekade.
Laporan radio BBC Arab pertama menampilkan berita tentang eksekusi seorang pria Palestina berusia 28 tahun oleh otoritas Inggris karena menentang pendudukan kolonial.
BBC mengatakan bahwa peralihan dari radio ke media digital akan menjangkau audiens yang lebih luas dan mengubah cara pengumpulan berita di seluruh dunia.
“Untuk memperluas layanan digital kami di seluruh dunia, dan supaya kami bisa terhubung dengan audiens secara lebih baik,” kata kepala World Service BBC, Liliane Landor ketika berita itu diumumkan.
Tetapi dengan ditutupnya lebih dari 10 stasiun radio hampir 400 pekerjaan hilang, karyawan BBC World Service mengunggah apa yang mereka rasakan di media sosial masing-masing.
“Cara audiens mengakses berita dan konten mengalami perubahan dan tantangan untuk menjangkau serta melibatkan orang-orang di seluruh dunia dengan kualitas jurnalisme tepercaya semakin meningkat,” kata Liliane Landor. (zarahamala/arrahmah.id)