JAKARTA (Arrahmah.com) – Serangan zionis Israel di Palestina hingga kini telah menelan korban hingga ribuan orang yang diantaranya adalah masyarakat sipil Palestina, terutama wanita dan anak-anak.
Sebagai bentuk keprihatinan dan membantu kebutuhan masyarakat Palestina yang menjadi korban, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), Komite Indonesia untuk Solidaritas Palestina (KISPA) dan Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) berencana untuk menyerahkan bantuan kemanusiaan langsung ke perbatasan Gaza, pada Ahad (25/1) mendatang.
Dana kemanusiaan yang terkumpul pada tahap pertama sebesar 2 milyar rupiah, dana tersebut diperkirakan akan terus bertambah karena hingga hari Sabtu (24/1) KISPA masih membuka pundi-pundi amal baik secara langsung maupun melalui rekening bank.
“Kenapa kita kasih waktu jeda sampai hari Ahad kita berangkat, karena dana ini masih terus mengalir, makanya kita kasih waktu sampai hari Sabtu, kalau masih ada yang ingin mengumpulkan dana. Dan yg kedua kenapa hari Ahad, karena Dokter ini harus membeli obat-obatan dan peralatan medis yang memang lebih murah disini,” jelas Sekjen KISPA H. Ferry Nur dalam jumpa pers, di Kantor BAZNAS, Jakarta, Rabu (21/1).
Menurutnya, dana kemanusiaan yang terkumpul untuk diberikan kepada rakyat Palestina yang menjadi korban kekejaman zionis Israel berasal dari berbagai kalangan masyarakat, termasuk partisipasi kelompok pemulung yang menyerahkan sumbangan senilai 2 juta rupiah. Dana kemanusian tersebut dikumpulkan melalui acara penggalangan dana berbentuk tabligh akbar dan pemutaran film.
Ferry Nur menambahkan, dana kemanusian yang terkumpul melalui rekening KISPA akan dialokasikan untuk membeli makanan, selimut, dan membangun kembali masjid yang rusak akibat serangan yang dilancarkan oleh zionis Israel.
“Kita akan bersinergi dalam mengelola dana tersebut, KISPA akan membeli makanan, selimut karena disana sudah mulai masuk musim dingin, suhu udara mendekati 0 derajat celsius, sementara itu mereka sudah tidak punya tempat tinggal,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua Umum BAZNAS Prof. Dr. Didin Hafidhuddi, MSc mengatakan, kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian umat muslim di Indonesia untuk meringankan beban penderitaan bangsa Palestina dan membantu untuk membangun kembali infrastruktur yang hancur akibat serangan Israel.
“Kami mencoba meringankan beban penderitaan para korban, selain itu kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran berzakat, berinfaq, dan bershodaqoh masyarakat Indonesia, serta meningkatkan kepedulian kepada sesama,” ujarnya. (Hanin Mazaya/eramuslim)