JALUR GAZA (Arrahmah.com) – Juru bicara medis Adham Abu Salmiya mengkonfirmasi bahwa seorang bayi Gaza lahir dengan masalah pernafasan dan dokter merekomendasikan untuk menggunakan alat pernafasan mekanik yang dapat digunakan di rumah.
Ayah dari anak itu menyalakan peralatan tersebut sebelum tidur, tapi pada malam hari listrik dipadamkan yang menyebabkannya alat bantuan pernafasan anaknya mati, kemudian bayi yang belum berdosa tersebut meninggal, seperti yang dilaporkan Al-Aqsa TV.
Anak itu adalah “korban pertama karena krisis listrik saat ini di Gaza,” kata Abu Salmiya, memperingatkan bahwa sektor medis di Jalur Gaza berada dalam bahaya.
Kekurangan bahan bakar terbaru telah memiliki efek bencana pada kehidupan sehari-hari di Jalur Gaza, warga harus menghadapi pemadaman listrik setiap hari hingga 18 jam sehari. (siraaj/arrahmah.com)