Google Earth berhasil mengambil gambar satelit yang menunjukkan sebuah lokasi rahasia basis militer AS di Pakistan. Dari basis militer inilah tentara-tentara AS diduga melakukan sejumlah serangan ke wilayah Pakistan.
Gambar-gambar tersebut dipublikasikan oleh The News. Disalah satu gambar terlihat militer AS sedang menerbangkan pesawat tanpa awak dari basis militer tersebut. Gambar lainnya menampakkan tiga pesawat tanpa awak yang sedang diparkir di ujung landasan dekat sebuah hanggar dan gambar komplek perumahan yang diduga sebagai tempat tinggal para personel militer AS.
Basis militer itu berlokasi di daerah Shamsi, sebuah kawasan yang terletak di sebelah baratdaya provinsi Baluchistan, sekitar 50 kilometer dari perbatasan Pakistan-Afghanistan. Dilihat dari lokasinya, cukup strategis dan hanya butuh waktu beberapa menit saja jika militer AS ingin melakukan serangan ke kawasan Pakistan atau Afghanistan.
Para pakar aviasi yang melihat gambar-gambar tersebut memastikan bahwa pesawat-pesawat tanpa awak yang tertangkap dalam gambar adalah jenis MQ1 Predator yang digunakan CIA untuk memata-matai dan menyerang basis-basis pejuang di perbatasan Afghanistan.
Predator mampu terbang selama 29 jam dan menjangkau wilayah yang jauhnya sekitar 2.000 mil sehingga pesawat tanpa awak ini bisa menghancurkan target-targetnya yang terletak di wilayah selatan Afghanistan sampai ke daerah-daerah pedalaman di sebelah baratlaut Pakistan.
Keberadaan basis militer AS di Pakistan ini diperkuat dengan laporan investigasi surat kabar The Times yang mengungkap bahwa CIA diam-diam telah menggunakan basis militer AS di Shamsi untuk melakukan serangan ke sejumlah target di perbatasan Afghanistan-Pakistan.
Sebelumnya, laporan-laporan yang beredar menyebutkan bahwa keberadaan basis militer AS di Shamsi itu sudah diketahui dan mendapai ijin dari pihak militer Pakistan sejak invasi AS ke Afghanistan tahun 2001. Selain Shamsi, setidaknya ada tiga basis militer AS lainnya di Pakistan antara lain di Jacoabad, Pasni dan Dalbadin.
Para pejabat pemerintah AS maupun Pakistan selama ini selalu membantah laporan tentang keberadaan basis-basis militer AS di wilayah Pakistan. Termasuk Juru Bicara Kedutaan Besar AS di Islamabad yang juga menolak berkomentar atas gambar-gambar yang dipublikasikan The News hari-sebuah koran berbahasa Inggris yang terbit di Pakistan-hari Kamis kemarin.
Yang jelas, sejumlah serangan militer AS ke wilayah Pakistan dengan menggunakan pesawat tanpa awak telah menimbulkan korban di kalangan warga sipil Pakistan dan memicu sikap anti-AS di negara yang terletak di Asia Selatan itu. Dalam insiden serangan terakhir hari Senin kemarin, pesawat-pesawat tanpa awak milik AS menewaskan 32 warga sipil Pakistan di wilayah Kurram.(Prince Muhamad/eramuslim)