TEL AVIV (Arrahmah.com) – Utusan negara-negara Barat mendesak negeri-negeri Arab dalam konferensi tahunan badan energi atom PBB untuk tidak menyerang Israel terkait dengan persediaan nuklirnya.
Seorang diplomat senior mengatakan negara-negara Arab akan mengkritik Israel, namun suara mereka tetap terbagi apakah mereka akan mengajukan resolusi tentang masalah ini dalam Konferensi Umum Badan Energi Atom Internasional (IAEA) PBB bulan depan ataukah tidak.
Para diplomat mengatakan negara-negara Arab belum memutuskan apakah akan mengajukan draft tidak mengikat atau sebaliknya. Tetapi mereka secara simbolis mengkritik Kemampuan Nuklir Israel selama seminggu pertemuan tahun ini yang dimulai pada 17 September.
Mereka menyatakan keprihatinan bahwa langkah Arab terhadap Israel akan mencegah negara Yahudi itu menghadiri pembicaraan yang dijadwalkan akan digelar akhir tahun ini.
Pertemuan yang digagas oleh Mesir untuk meletakkan dasar bagi penciptaan Timur Tengah yang bebas dari senjata pemusnah massal ini disepakati pada konferensi kaji ulang atas Non-Proliferasi nuklir (NPT) tahun 2010.
Tetapi pejabat Barat yang mengorganisir konferensi, Jaakko Laajava dari Polandia, menyatakan pada Mei lalu pihaknya belum menjamin dibutuhknya kehadiran semua negara di kawasan itu.
“Ini adalah proses yang sangat rapuh yang perlu diluncurkan,” seorang diplomat Eropa mengatakan.
Israel secara luas diyakini memiliki senjata nuklir hanya Timur Tengah yang sering memicu munculnya kecaman dari Arab dan Iran.
Negara Yahudi itu adalah satu-satunya negara Timur Tengah di luar Non-Proliferasi nuklir (NPT).
Pada bulan Juni tahun ini, negara-negara Arab meminta masalah Kemampuan Nuklir Israel diletakkan dalam agenda konferensi, namun masih belum jelas apakah mereka akan mengikuti resolusi yang diusulkan atau menahan diri, seperti yang mereka lakukan pada tahun 2011.
“Penolakan Israel untuk menjadi pihak NPT atau untuk menempatkan instalasi nuklirnya di bawah perlindungan IAEA adalah memperjelas bahwa kawasan ini terancam oleh risiko nuklir,” kata mereka.
Israel tidak pernah membenarkan atau membantah pihaknya memiliki senjata nuklir.
Negara Zionis itu mengatakan hanya akan bergabung dengan NPT setelah penyelesaian perdamaian Timur Tengah yang komprehensif. Jika NPT mau menandatangani pakta 1970, Israel baru mau melepaskan senjata nuklirnya. (althaf/arrahmah.com)