CILACAP (Arrahmah.com) – Sontak tersiar berita adanya peristiwa memilukan yang menimpa para ikhwan fillah di lapas (lembaga pemasyarakatan) Batu Nusa Kambangan. Terjadi pembakaran terhadap barang-barang para ikhwan di sana yang terjadi dari mulai Selasa (31/12/2013)
Berita yang sampai kepada redaksi malam tadi menyebutkan bahwa kondisi di lapas Batu masih mencekam.
“Barang-barang milik ikhwan-ikhwan dibakar tidak tersisa termasuk almari, kasur, pkaian, dompet dan buku, yang tersisa hanya pakaian yang menempel di badan.”
Upaya pembakaran barang-barang yang ditemukan di dalam sel itu menimbulkan asap tebal yang membumbung tinggi, dan terlihat jelas dari Dermaga Wijayapura, Cilacap yang berjarak sekitar 5 kilometer dari Lapas Batu. Kodnisi tersebut membuat warga Cilacap menyempatkan sejenak untuk melihat kumpulan asap tebal itu.
“Tadinya saya kira bangunan lapas yang dibakar, eh ngga tahunya hanya barang-barang, diantaranya kasur dan kayu-kayu,”ujar Tukimin (45) warga Kebonsayur, Tambakreja, Cilacap Selatan seperti ditulis tulis KRjogja.com.
Hingga saat ini upaya represif aparat gabungan masih berlangsung. Mereka terdiri dari anggota Polres Cilacap, Brimob, satu pleton Kodim 0703 Cilacap dan satgas Ketertiban Nusakambangan melalukan sweeping ke kamar-kamar sel di Lapas Batu.
Paling mengkhawatirkan, sebut sumber Arrahmah, para ikhwan bina’an hanya boleh pakai celana dalam, sampai sekarang 23 ikhwan masih di isolasi.
“Kamar 13, yang terdiri dr Abu Hajar, Abrory , sya’ban dan Nana disemprot dengan gas air mata jendela kmar sengaja ditutup oleh toghut sehingga ikhwan di kamar 13 sempat kekurangan oksigen.”
Sumber itu juga menulis, “Mohon do’anya dari ikhwan dan umahat semua, untuk ikhwan-ikhwan di Lapas Batu Nusa Kambangan.” Allahul Musta’an.
Sepeti diketahui, pihak lapas berupaya memindahkan Pepi Fernando bin Maman alias Muhamad Romi alias Ahyar terpidana 18 tahun dalam kasus ‘Bom Buku’ ke Lapas Besi. Saat hendak dilakukan pemindahan, Senin (30/12/2013) malam, sempat terjadi upaya penolakan yang dilakukan sejumlah napi. Karena situasinya terus memanas sehingga sempat terjadi aksi perusakan, dengan menjebol seluruh eternit bangunan di Blok 13.
Pasca peritiwa itu aparat gabungan bersenjata lengkap melakukan sweeping. Sebanyak 400 lebih napi penghuni lapas Batu, terutama penghuni Blok 13, dikeluarkan dari kamal sel dan dikumpulkan di lapangan dalam lapas tersebut, dengan penjagaan ekstra ketat. Selanjutnya satu persatu barang-barang para napi dikeluarkan dari kamar sel dan dibakar. Selama kegiatan sweeping itu berlanjut, lapas tersebut dikepung satuan gabungan dengan bersenjata lengkap yang bertugas berjaga-jaga di luar tembok lapas.(azm/arrahmah.com)