JAKARTA (Arrahmah.com) – Sejumlah sarana umum khususnya taman yang ada di wilayah Jakarta makin amburadul dan sepertinya tak pernah mendapat perhatian dari Sudin Pertamanan, Pemkot Jakarta Utara.
Seperti yang nampak di taman di RW 11, Tanjung Priok, Jakarta Utara tepatnya didekat terminal Tanjung Priok maupun di dalam terminal, di taman tersebut kondisinya sangat memprihatinkan karena banyak digunakan nongkrong preman dan gelandangan.
Akibatnya, warga masyarakat yang melintas di sekitar lokasi khususunya pada malam hari menjadi was-was karena takut menjadi sasaran kejahatan.
“Saya minta Sudin Pertamanan, Jakarta Utara untuk menertibkan mereka. Hampir setiap hari di taman itu digunakan sebagai main remi sehingga mengganggu keundahan taman.
Selain itu taman yang berada di seberang terminal kondisinya juga parah, banyak gelandangan bertempat tinggal dan mencuci serta menjemur pakaian di lokasi sehingga terlihat kumuh,” ungkap Sutamin, warga Pademangan Barat, Pademangan, Jakarta Utara.
Kondisi seperti ini sudah lama terjadi namun, sampai saat ini tidak ada upaya dari Sudin Pertamanan maupun Satpol PP Pemkot Jakarta Utara untuk menertibkannya.
Jika hal ini terus dibiarkan di khawatirkan para calon penumpang maupun penunpang yang berada di terminal itu akan menjadi sasaran empuk para penjahat di lokasi.
Begitu juga kondisi taman yang berada di sepanjang jalan Yos Sudarso, di lokasi tersebut setiap malam di gunakan sebagai komplek mesum.
Meski lokasinya itu sering di lalui pejabat pemkot Jakarta Utara maupun masyarakat, namun keberadaannya itu sepertinya dibiarkan sehingga para PSK (Pekerja Seks komersil) bebas bertransaksi seks di lokasi taman.
“Saya berharap pemerintah segera menertibkan tempat mesum tersebut karena sangat menggangu keindahan kota. Bahkan para wanita malam itu bercumbu di pinggir kali yang bebas di lihat dari seberang anak-anak,” jelas Ratni, warga Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Lebih memprihatinkan lagi pagar sepanjang jalan Yos Sudarso tepatnya di Polres Jakarta Utara, kondisinya sudah pada rusak akibat dicuri oleh pemulung. “Gimana mau memperhatikan wilayah lain, depan kantornya saja tidak mampu ngurus,”tambahnya Ratni.
Sementara itu Kasudin Pertamanan Pemkot Jakarta Utara Ratna Diah Kurniati, ketika dikonfirmasi melalui telepon selulernya tidak aktif. (hidayatullah/arrahmah.com)