KABUL (Arrahmah.id) — Otoritas Taliban atau Imarah Islam Afghanistan (IIA) akan menggunakan pasukan keamanan untuk menghentikan perempuan mengunjungi salah satu taman nasional paling populer di Afghanistan. Itu diungkapkan juru bicara Kementerian Kebajikan.
Dilansir CNA (27/8/2023) kebijakan baru ini diluncurkan karena dinilai banyak perempuan yang tidak menggunakan jilbab dan pakaian yang sesuai syariat ketika pergi ke Band-e-Amir di provinsi Bamiyan tengah.
Hal ini terjadi sepekan setelah menteri, Mohammad Khalid Hanafi, mengunjungi provinsi tersebut dan mengatakan kepada para pejabat dan ulama bahwa perempuan belum menerapkan cara mengenakan jilbab yang benar, dan meminta petugas keamanan untuk menghentikan perempuan mengunjungi tempat wisata tersebut.
“Jalan-jalan bukan suatu keharusan bagi perempuan,” kata Hanafi saat itu.
Juru bicara Kementerian Molvi Mohammad Sadiq Akif membagikan laporan pernyataan Hanafi pada Sabtu malam, termasuk penggunaan aparat keamanan, ulama, dan sesepuh untuk melaksanakan perintah Hanafi.
Rekaman pidato menteri di Bamiyan yang selaras dengan laporan Akif dibagikan di media sosial.
Akif tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar pada hari Ahad.
Bulan November lalu, IIA juga melarang perempuan menggunakan ruang publik, termasuk taman, karena masih banyak perempuan yang tidak mengenakan jilbab dengan benar atau mengikuti aturan syariat yang diterapkan IIA.
Band-e-Amir adalah atraksi wisata utama di Bamiyan. Taman ini menjadi taman nasional pertama di negara ini pada tahun 2009 dan menarik ribuan pengunjung setiap tahunnya. Ini adalah sumber pendapatan utama bagi penduduk setempat dan bisnis tamasya, restoran, hotel, dan kerajinan tangan mereka. (hanoum/arrahmah.id)