JAKARTA (Arrahmah.com) – Kepala Badan Intelejen Negara (BIN) Sutiyoso menilai kelompok ISIS mulai mengubah strategi teror mereka dengan menyerang langsung negara yang menjadi target.
Menurut dia, perubahan strategi teror dilakukan karena kelompok tersebut mulai mengalami banyak kekalahan di Irak dan Suriah, termasuk banyak pemimpin di kelompok tersebut yang meninggal dunia.
Bahkan, lanjut dia, kekalahan tersebut berujung direbutnya kembali sekitar 30 persen wilayah yang sempat diduduki oleh ISIS.
“Serangan bisa dilakukan oleh simpatisan yang mereka kirim langsung atau melalui warga di negara tersebut yang menjadi simpatisan mereka,” kata Kepala Badan Intelejen Negara (BIN) Sutiyoso kepada wartawan, Ahad (10/7/2016), dikutip dari Harian Terbit,
Khusus di Indonesia, serangan teror berupa bom bunuh diri di Mapolresta Solo sehari sebelum Idul Fitri merupakan bagian dari serangan yang diduga dilakukan ISIS.
Ujung ujungnya, Sutiyoso kembali menekankan pentingnya revisi Undang-Undang Terorisme dan meminta masyarakat untuk waspada terhadap kondisi lingkungan di sekitarnya.
“UU Terorisme perlu segera direvisi. Selain itu, masyarakat perlu menjadi mata dan telinga untuk membantu aparat menjaga lingkungannya,” ujarnya.
Jika ada orang dengan gerak-gerik mencurigakan dan ganjil, Sutiyoso meminta agar masyarakat segera bertindak cepat dengan melaporkan hal tersebut kepada aparat berwajib sehingga bisa langsung dilakukan penanganan dan antisipasi.
(azm/arrahmah.com)