DAMASKUS (Arrahmah.com) – Persediaan darurat untuk 29.500 warga Suriah yang tinggal di empat kota yang terkepung telah tiba pada Ahad (18/10/2015) di bawah perjanjian gencatan senjata lokal namun tidak ada seorang pun yang dievakuasi sesuai kesepakatan, ujar PBB dan Komite Palang Merah Internasional (ICRC) pada Senin (19/10).
Tiga puluh satu truk membawa pasokan medis dan kemanusiaan ke kota-kota Syiah yang sebagian besar warganya merupakan loyalis rezim Nushairiyah, Kefraya dan Al-Fuaa yang saat ini dikepung oleh Mujahidin serta kota Madaya dan Zabadani yang dikepung oleh rezim Nushairiyah.
Daerah yang terkepung telah menyaksikan pertempuran berat dan sangat sedikit atau bahkan tidak ada bantuan kemanusiaan bagi 40.000 orang yang terjebak di dalamnya, ujar ICRC dalam pernyataannya seperti dilaporkan Reuters.
“Bersama dengan SARC (Bulan Sabit Merah Suriah Arab), kami tetap siap untuk memainkan peran kami sebagai perantara kemanusiaan netral untuk misi tersebut.”
Kesepakatan itu dimediasi oleh PBB pada September lalu dalam pembicaraan dengan Iran yang sangat mendukung rezim Nushairiyah serta Turki yang mendukung pejuang Suriah.
Kesepakatan awal termasuk gencatan senjata selama enam bulan di daerah-daerah yang terkepung dan mengevakuasi pejuang Suriah yang terluka dari Zabadani, yang menyaksikan pertempuran sengit antara pejuang Suriah termasuk di dalamnya kelompok Ahrar Syam yang menjadi pemimpin pembicaraan, dengan tentara rezim Nushairiyah yang didukung oleh milisi Syiah asal Libanon yang menyebut dirinya “Hizbullah”. (haninmazaya/arrahmah.com)