SANA’A (Arrahmah.com) – Sebuah kapal yang membawa persediaan makanan diizinkan masuk ke pelabuhan yang dikuasai oleh milisi Syiah di Yaman, setelah koalisi pimpinan Saudi mengangkat blokade yang berlangsung selama hampir tiga pekan.
Blokade tersebut memperburuk keadaan jutaan orang yang beresiko kelaparan. Blokade diberlakukan sejak 6 November setelah sebuah serangan rudal yang menghantam Arab Saudi, lansir BBC pada Ahad (26/11/2017).
Pasukan koalisi memblokir rute darat, laut dan udara dua hari setelah milisi Syiah Houtsi menembakkan rudal ke ibukota Saudi, Riyadh.
Pesawat yang membawa persediaan medis juga diizinkan mendarat di ibukota Sana’a pada Sabtu (25/11), ini adalah pengiriman bantuan pertama yang menjangkau Yaman.
Kapal bantuan PBB dipenuhi dengan ribuan ton gandum yang sangat dibutuhkan oleh warga Yaman, dan telah tiba di pelabuhan Saleef. Ini cukup untuk memberi makan 1,8 juta orang di Yaman utara selama satu bulan, ujar direktur WFP Yaman, Stephen Anderson kepada BBC.
Dia mengatakan bahwa kapal tersebut terpaksa mengapung di lepas pantai selama dua minggu menunggu izin untuk masuk.
Sebuah kapal komersial yang membawa 5.500 ton tepung sebelumnya merapat ke pelabuhan utama Hudaydah, sebelah selatan saleef, yang juga dikendalikan oleh milisi Syiah Houtsi.
“Ini juga merupakan perkembangan positif karena bantuan kemanusiaan saja tidak akan memenuhi kebutuhan orang-orang di Yaman utara, terutama mereka yang tidak dapat kami bantu, mereka yang sedikit lebih baik dan bergantung pada pasar,” ujar Anderson.
Awal pekan ini, koalisi pimpinan Saudi mengumumkan akan membukan kembali akses ke pelabuhan Hudaydah untuk bantuan kemanusiaan yang mendesak dan bandara Sana’a untuk penerbangan bantuan. (haninmazaya/arrahmah.com)